SuaraJakarta.co, JAKARTA – Seorang warga Kenari protes keras saat mengetahui hewan miliknya disembeli petugas gabungan saat menggelar penertiban unggas, Kamis (28/07/2016).
Warga yang protes itu langsung memaki-maki petugas lantaran kesal. Ia pun menuntut petugas untuk mengganti kerugian atas hewan miliknya.
“Saya keluar saat menggendong anak tiba-tiba ayam langka sudah tergeletak di jalan. jangan asal main potong hewan, mana itu petugas yang potong ayam langka saya”, cetus Kamal (45) warga Kenari, Senen Jakpus.
Perkataan kasar pun berkali kali dilontarkan Kamal. Namun petugas berusaha menenangkan dirinya agar tidak berkata kasar.
Sementara itu, Wakil Walikota Jakpus, Bayu Meghantara didampingi Kasudin Kelautan Perikanan dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jakarta Pusat dan Kasie Peternakan, Hasudungan mendatangi warga yang protes. Bayu menjelaskan, Pemkot Jakarta Pusat sebelum melakukan penertiban sudah menjalani tahapan sosialisasi.
Menurut Bayu, hewan apapun yang berada diluar perkarangan atau kandang merupakan hewan liar.
“Kita disini menjalankan Perda no:4 tahun 2007. Untuk melakukan penertiban karena banyak keluhan dari warga masyarakat”, tegasnya.
Lanjut ia menambahkan, petugas tidak mungkin asal main potong unggas. Justru petugas menanyakan kepada warga siapa pemilik hewan unggas yang hendak dimusnahkan. Namun ketika ditanyakan warga tidak ada yang mengaku. Ketika petugas melakukan pemotongan unggas baru ada yang protes.
“Kita akan terus lakukan penertiban hewan unggas”, ujarnya.
Dalam penertiban kali ini, seluruh kandang dan 240 unggas dibawa petugas untuk dimusnahkan (Irvan Siagian)