Pesan Semesta untuk Pemuda Muhammadiyah

Intelektual, Budayawan, Keberbagaian

Sejarawan-cum-intelektual publik, Sir Azyumardi Azra, menyampaikan pesan semestanya. Pesan Buya Azra, milad kali ini amat istimewa–di tengah Ramadhan dalam masa pandemi korona. Inilah waktu terbaik bagi Pemuda Muhammadiyah untuk lebih meningkatkan intelektualisme dan aktivismenya agar dapat lebih maksimal menyantuni umat-bangsa secara spiritual dan filantropis. Saiful Mujani, Pendiri SMRC pun menyambut dengan baik Milad Pemuda Muhammadiyah kali ini. Semoga semakin besar kiprahnya untuk kepemimpinan dan penguatan sikap kewargaan kita yang pluralis.

Ahmad Erani Yustika, Guru Besar FEB, Universitas Brawijaya, memberikan testimoninya yang mencerahkan. Ilmu pengetahuan dan solidaritas kemanusiaan akan menjadi tiang perubahan dan peradaban di masa depan. Pemuda Muhammadiyah tak boleh terseok, mesti menjadi penegak tiang.  Arcandra Tahar, Wakil Menteri ESDM (2016-2019) mengantarkan pesan solidaritasnya. Semoga Pemuda tetap menjadi ujung tombak pemuda yang berakhlak mulia dan penebar kebaikan.

Budayawa Butet Kartaredjasa menyampaikan pesan yang menarik dan tajam. Tugas dan kewajiban anak muda yang inheren dalam dirinya, sesungguhnya hanya keberanian mengimajinasikan dan menggambar masa depannya. Masa depan yang semata-mata mengagungkan kemanusiaan dan menegakkan kebenaran. Menurut saya itulah kesejatian Pemuda Muhamadiyah yang selalu diuji oleh waktu.

Nia Dinata, Sutradara  Indonesia, memberikan pesan kebajikan. Pesan Nia, semoga dengan memasuki usia ke 88 Pemuda Muhammadiyah dapat selalu menegakkan kebajikan untuk semua mahluk di bumi kita tercinta, selalu mengusahakan kesetaraan untuk semua gender ciptaan-Nya, dan bergerak maju tanpa diskriminasi umat manusia.

Selain itu pesan milad juga datang dari intelektual dan tokoh publik yang sedang memimpin lembaga riset dan kajian, di antaranya Abd. Rohim Ghazali, Direktur Eksekutif MAARIF Institute. Pemuda Muhammadiyah harus  terus konsisten menjaga marwah dan api pergerakan Muhammadiyah dalam memperkuat solidaritas sosial dan menjadi tumpuan untuk melakukan perubahan secara kongkret  di masyarakat. Philip J Vermonte, Direktur Eksekutif CSIS, juga memberikan testimony. Kata Philip, Pemuda Muhammadiyah Indonesia adalah para calon pemimpin masa depan Indonesia yang religius dan nasionalis. Bekerja bersama-sama seluruh komponen bangsa dalam kebhinekaan menjaga NKRI.

Direktur Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid, tak ketinggalan mengirim pesan kemanusiaannya. Dunia masih menghadapi kekakuan berpikir ideologi-keagamaan. Wujudnya adalah monopoli kebenaran, intoleransi, kekerasan, dan ketika dituangkan dalam kebijakan negara, kekakuan itu menghasilkan pelanggaran hak asasi manusia. Sebagai kaum pembaharu, pemuda Muhammadiyah telah ikut berperan dalam gerakan sosial dan keilmuwan. Sekarang, pemuda harus lebih berjibaku melalui pembaharuan kaidah-kaidah Islam berkemajuan yang sejalan dengan hukum internasional hak-hak asasi manusia. Dengan dasar itulah pemuda akan lebih kokoh menunaikan amar ma’ruf nahi mungkar.

Habib dan Intelektual NU dengan semangat juga memberikan pesan dan kesan Milad Ke-88 Pemuda Muhammadiyah. Menurut Husein Ja’far Al Hadar, Habib Milenial, sejak dulu, pemuda di Indonesia sudah dan selalu ada di simpul perjuangan Indonesia. Kita sudah bersumpah pada 1928. Kita harus setia dan tunaikan sumpah itu. Dan Pemuda Muhammadiyah menjadi salah satu yang terdepan. Intelektual NU, Syafiq Hasyim yang juga Wakil Ketua Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) menyampaikan secara langsung ucapan miladnya dalam sebuah video.

Related Articles

Latest Articles