Pesan Babeh Idin kepada Wagub Sandi Soal Penataan Sungai: Jangan Semua Betonisasi, Perlu Kearifan Lokal

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Wagub Sandiaga mengaku mendapat masukan soal penataan dan penjagaan lingkungan hidup, seperti hutan, sungai, dan sumber daya alam di Jakarta.

Masukan itu tidak hanya dari kalangan swasta, tapi juga dari Budayawan Betawi, seperti H. Chaeruddin atau yang kerap disapa Babeh Idin.

“(Seperti) ide untuk naturalisasi sungai, saya juga dapat dari Babeh Idin (tokoh masyarakat Betawi setempat), bahwa tidak boleh semua dibetonisasi, tapi harus ada kearifan lokal, (di mana) sebagian ditanami bambu. Insya Allah ke depan, naturalisasi sungai mengembalikan penataan alam dan sungai, (ini akan) menjadi bagian dari pembangunan di DKI,” terang Sandiaga saat menghadiri Festival Sangga Buana di Hutan Kota Sangga Buana Pesanggrahan, Cilandak, Jakarta Selatan (17/3).

Ke depan, Pemprov DKI Jakarta akan merangkul ekosistem yang ada di Jakarta, supaya seluruh lapisan masyarakat bersama pemerintah dan sektor swasta mampu menjaganya bersama, dan pinggiran sungai menjadi peradaban kota Jakarta dengan kearifan lokal di dalamnya.

“Sangat menginspirasi kita, mengajarkan manusia Indonesia untuk berbudaya dalam ekosistem alam di sini. Manusia berbudaya (itu) berikhtiar menyangga bumi (dan) alam kita yang kita cintai,” tambah Wagub Sandiaga.

Diketahui, Babeh Idin adalah tokoh masyarakat Betawi, yang tergerak mengubah wajah bantaran sungai Pesanggrahan bersama beberapa petani lainnya yang sekarang dikenal kelompok tani Sangga Buana.

Sangga Buana membangun sungai dan lahan di sekelilingnya menjadi hutan kota, dengan lahan hijau seluas 120 hektar, yang ada di bantaran Sungai Pesanggrahan Karang Tengah, Jakarta Selatan. Kini wilayah ini menjadi hijau dan memiliki udara segar.

Related Articles

Latest Articles