Suarajakarta.co, JAKARTA – Persoalan hujan dengan intensitas lebat yang datang dari arah Barat, kali ini membuat dua kotamadya di Jakarta sibuk menangani persoalan pengungsi. Dua Kotamadya tersebut adalah Jakarta Utara dan Jakarta Timur. Kotamadya Jakarta Utara, tercatat, memiliki jumlah pengungsi paling banyak akibat dampak tingginya muka air hingga mencapai 1 meter lebih.
Pantauan dari vivanews.co.id (10/02), terekam bahwa terdapat 2.518 jiwa warga Jakarta Utara yang mengungsi akibat banjir. Ribuan pengungsi yang terdiri dari anak-anak, ibu, dan lansia tersebut berasal dari 18 Kelurahan, yaitu Kelurahan Kali Baru, Marunda, Rorotan, Semper Barat, Sukapura, Lagoa, Ancol, Kapuk Muara, Pejagalan, Penjaringan, Pluit, Kebon Bawang, Papanggo, Sungai Bambu, Sunter Agung, Sunter Jaya, Tanjung Priok, dan Warakas
Kelurahan Pegangsaan Dua, adalah salah satu kelurahan di Jakarta Utara yang mengalami banjir hingga 1 meter yang menggenangi sebanyak 7 RT di wilayah RW 03.
“Air luapannya dari Kali Cakung lama, merata, mengenai seluruh RT dengan ketinggian mencapai perut orang dewasa”, kata Ketua Karang Taruna Kelurahan Pegangsaan Dua, Farid, sebagaimana dikutip dari laman okezone.com (9/2)
Jakarta Timur, Kotamadya Pengungsi Kedua Terbanyak
Selain Jakarta Utara, Jakarta Timur juga tercatat memiliki pengungsi kedua terbesar dengan jumlah mencapai 1.800 jiwa. Ribuan jiwa pengungsi tersebut, tersebar di 27 kelurahan yang tergenang banjir, yaitu Cakung Barat, Cakung Timur, Jatinegara, Penggilingan, Pulo Gebang, Rawa Terater, Pondok Bambu, Bali Mester, Bidara Cina, Cipinang Besar Selatan, Cipinang Besar Utara, Cipinang Cempedak, Cipinang Muara, dan Kampung Melayu
Data Pusdalops BPDB DKI hingga Selasa (9/2) pukul 09.00 menyebutkan bahwa total daerah yang terendam banjir terdapat di 307 RW, 97 kelurahan, dan 33 kecamatan. Sedangkan, pengungsi yang mengalami musibah karena rumah terendam banjir terdapat sejumlah 4.830 KK atau 15.517 jiwa. (ARB)