SuaraJakarta.co, JAKARTA – Meskipun pembangunan stasiun di Jalan Haji Nawi, Fatmawati, Jakarta Selatan, mengalami kendala, namun operasi MRT Jakarta tetap akan sesuai target, yaitu Bulan Maret 2019.
“Kendala kita adalah lahan di Haji Nawi. Meskipun lahannya terkendala tetapi operasi Maret 2019 tidak akan terkendala, jadi kita akan tunggu keputusan MA. Berdasarkan keputusan itu kita akan eksekusi lahan,” jelas Dirut MRT Jakarta William Sabandar setelah Raker dengan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Balai Kota, Kamis (19/10).
Diketahui, saat ini, Pemprov DKI sedang mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Pasalnya, Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan mengabulkan gugatan pemilik lahan seluas 260 meter persegi di titik tersebut, yang menuntut Pemprov DKI untuk membayar pembebasan lahan senilai 150 juta meter per segi.
Akhirnya, PN Jakarta Selatan memutuskan Pemprov DKI untuk membayar Rp 60 juta per segi, sedangkan berdasarkan konsultan penilai independen, tanah tersebut dihargai sebesar Rp 20-35 juta meter per segi.
Oleh karena itu, William yakin penyelesaian sengketa ini tidak akan berlarut-larut.
“Saat ini saja, sudah 80 persen per September, dan pada akhir 2017 akan sampai 90 persen. Kereta akan datang pada April 2018. Kemudian sebelum Asian Games 2018, seluruh infrastruktur diselesaikan pada Bulan Juli 2018. Integrasi semua sistem dimulai Bulan Agustus hingga November 2018.
“Sedangkan, pada Bulan Desember kita akan operasikan kereta tetapi tanpa penumpang. Jadi harus trial run. Maret 2019 seluruh sistem siap,” tegas William. (RDB)