SuaraJakarta.co, JAKARTA – Kondisi motor sampah non organik dan organik yang berada di Kantor Kelurahan Sumur Batu hampir sebagian besar rusak berat.
Selain kondisi motor yang sudah tua, kerusakan tersebut juga dari akibat tidak adanya perawatan rutin kendaraan motor sampah. Padahal, motor sampah tersebut kini sangat dibutuhkan oleh petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum [PPSU] sebagai sarana angkut lingkungan sampah yang sudah dibersihkan.
Deni Darmawan, petugas PPSU Kelurahan Sumur Batu mengakui, motor sampah Merk ‘Trisida’ yang dibagikan oleh Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta merupakan buatan China Tahun 2011, “Sudah sering rusak terkadang mesinnya dan box tampung sampah, sudah keropos seta karatan,” jelasnya kepada suarajakarta.co, Jumat (6/11).
“Kami terus alami kendala angkutan sampah motor bagi pekerjaan skala kecil di wilayah untuk daya tampung,” tambah Deni.
Di lain phial Wakil Ketua Dewan Kota Jakarta Pusat Ardy Purnawan Sani menyatakan, motor sampah yang berada di Kelurahan perdu dilakukan revitalisasi karena sudah tidak kayak secara operasional, menyangkut kebutuhan daya angkut sampah yang dikerjakan petugas PPSU.
“Sampah di DKI Jakarta masih merupakan momok akibat kurangnya kepedulian warga tentang sampah ditambah saluran lingkungan lumpur perlunya adanya normalisasi oleh petugas kebersihan,” tambah alumnus Master Perkotaan dari Universitas Indonesia ini.
“Sarana yang memadai sangat diperlukan until mempercepat kerja petunias PPSU yang sudah semestinya dibekali sarana yang baik untik meningkatkan tugas kerjanya”
Sementara itu, Kasudin Kebersihan Kota Jakarta Pusat Marsigit menjelaskan, “kami belum mendapat informasi tentano motor rusk tersebut, selain pula data kendaraan motor yang rusak belum kami inventarisasi di masing-masing Kelurahan,” tuturnya saat dihubungi via telepon oleh suarajakarta.co (nano/iman).