SuaraJakarta.co, TANGERANG – Badan Karantina Pertanian menemukan 16 Kg benih padi asal Tiongkok diduga berpotensi membawa penyakit yang belum ada di Indonesia.
Humas Badan Karantina Pertanian mengumumkan temuannya melalui akun Facebooknya bahwa pada Sabtu, 28/10/2017 lalu pukul 08.00 WIB telah diamankan 16 Kg benih padi asal Hainan Tiongkok dengan menggunakan pesawat MH-379 penerbangan dari Hainan – Kuala Lumpur yang dilanjutkan Kuala Lumpur – Jakarta dengan menggunakan pesawat MH-727.
Menurut keterangannya, benih padi asal China itu berpotensi untuk membawa penyakit baru yang disebabkan oleh organisme dari golongan cendawan, bakteri ataupun virus diantaranya adalah Dickeya Chrysanthemi, Pseudomonas Syringae pv Syiringae, Barley Stripe Mosaic virus dan tercatat lebih dari 10 organisme lainnya yang belum ada di Indonesia.
“Apabila masuk ke wilayah Indonesia dapat merusak pertanaman padi di Indonesia yang merupakan komoditas pangan yang mempunyai nilai sangat penting bagi pertanian di Indonesia,” paparnya.
Saat kejadian, petugas karantina Sere Kermania S. di terminal 2D saat itu bisa mengetahui adanya rencana pemasukan benih padi ilegal yang ditempatkan dalam 6 kaleng yang dibawa oleh 3 orang penumpang berkewarganegaraan China. Kaleng – kaleng tersebut dimasukan kedalam koper dengan tujuan untuk mengelabui petugas agar dalam penampakan pada X-ray menjadi tidak jelas, namun hal tersebut bukanlah masalah bagi petugas karantina yang memang sudah berpengalaman dalam mendeteksi komoditas pertanian melalui X-Ray.
Selanjutnya, benih padi tersebut dilakukan tindakan karantina berupa penahanan karena tidak dilengkapi dokumen persyaratan. Rencananya, benih padi tersebut akan dibawa ke daerah Yogyakarta untuk ditanam disana.
“Dapat dibayangkan apabila benih padi ini lolos dari pengamatan petugas karantina, berapa hektar lahan yang bisa ditanami oleh benih illegal sebanyak 16 Kg asal China,” papar selanjutnya. (EDI)