Lahan Pembuangan Sampah di Johar Baru Minim, Warga Buang Sampah di Pinggir Jalan

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Masalah Lahan Pembuangan Sampah (LPS) terus menjadi problem di Kelurahan Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat. Hal itu disebabkan akibat warga membuang sampah langsung ke pinggir jalan. Pantauan dari Suara Jakarta menemukan terdapat 6 titik LPS di Jalan Soeprapto yang menjadi yang terdapat di wilayah Kelurahan Galur dan Kelurahan Tanah Tinggi.

Kepada Suara Jakarta, Lurah Galur Supardiono menjelaskan bahwa  dalam konsep penataan LPS di pinggir jalan, pihaknya sudah menata di beberapa titik, yaitu di Pangkalan Asem RW 07, Gang Tepong RW 04, dan Jalan Soeprapto yang meliputi RW 02 dan RW 03 Kelurahan Galur.

“Dengan adanya Petugas Prasarana Sarana Umum (PPSU), sampah di wilayah itu sudah clear  dikarenakan adanya peningkatan penambahan shift petugas, termasuk tim penunggu lokasi agar warga tidak menumpahkan di jalan,”terang Supardiono

Supardiono menambahkan ada 3 (tiga) solusi yang ditawarkan kepada warga Galur dalam menyelesaikan masalah LPS. Pertama, sistem jali-jali dimana setiap 2 hari sekali petugas PPSU kelililing; Kedua, warga lingkungan yang langsung datang ke LPS Abdul Gani; Ketiga, sistem Truk yang berada di Jalan Soeprapto.

Di pihak lain, Lurah Tanah Tinggi Arif Biki kepada Suara Jakarta mengakui dengan kondisi penduduk padat dengan jumlah 14 RW, pihaknya melakukan lakukan 3 (tiga) shift petugas PPSU, diantaranya pagi, siang, dan malam secara 24 jam bertugas dengan jumlah anggota 40 orang.

“Hakekatnya kami sama saja apa yang dilakukan Lurah Galur dalam programnya mengatasi LPS pinggir jalan,”jelas Arif Biki.

Di lain pihak Camat Johar Baru Edy Suryaman saat meninjau LPS pinggir jalan mengatakan bahwa permasalahan di Johar Baru tersebut harus diselesaikan komprehensif karena keterbatasan sarana termasuk LPS.

“Banyak warga yang membuang sampah seenaknya, dan itu perlu kita sadari dengan tak bosan, minimal mereka tahu jalan bukan untuk dimanfaatkan buang sampah,” tutur Edy saat berada di lokasi dengan di dampingi Lurah Mardiyono, Kamis (15/10)

Edy menambahkan sistem pengangkutan dari dalam juga dikawal warga untuk langsung ke truk dengan jadwal yang sudah diatur.

“Kami tinggal melakukan pengawasan dan memperketat warga untuk tidak buang sampah di jalan, yaitu melalui petugas  PPSU yang nongkrong agar tak ada lagi sampah berceceran di jalan,” terang Edy.

Related Articles

Latest Articles