SuaraJakarta.co, JAKARTA – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta, Ratiyono menegaskan bahwa stadion BMW yang dipergunakan untuk menjadi kandang Persija, siap dibangun tahun 2018.
Untuk mempercepat pembangunan, Ratiyono menegaskan stadion yang berlokasi di Sunter Agung, Jakarta Utara itu akan menghabiskan anggaran sekitar Rp 1,3 triliun yang diambil dari APBD 2018.
“Kalau memang seluruh sertifikatnya clear, kita mulai di 2018. Setelah pematangan kita langsung mulai bangun konstruksi, pembangunan paling lama tiga tahun,” katanya, Rabu (16/8).
Ratiyono menambahkan stadion yang direncanakan memiliki luas 26 hektare ini akan dibangun terintegrasi dengan jalur kereta api dan tol dalam kota.
Dijelaskan Ratiyono, stadion setinggi setara tiga tingkat itu berkapasitas sekitar 60 ribu penonton. Stadion dibangun dengan desain khas betawi dan bagian atas menyerupai sorban betawi.
Selain itu, di kawasan stadion ini juga akan dibangun dua lapangan latihan sepak bola dan voli pantai. Sedangkan di bagian Waduk Sunter Utara yang bersebelahan dengan komplek stadion bakal dijadikan pusat olahraga air.
“Transportasinya kita akan integrasikan dengan tol dan kereta. Seperti tol akan dibuatkan akses langsung dari tol dalam kota,” tandasnya.
Dengan siap dibangunnya stadion BMW ini, tentu akan semakin mempermudah realisasi komitmen Gubernur dan Wakil Gubernur DKI terpilih Anies Baswedan dan Sandiaga Uno ke depan.
Sebab, salah satu komitmen Anies-Sandi memimpin DKI adalah mengembalikan Persija memiliki kandang sendiri di DKI Jakarta.
“Insyaallah (stadion) itu sudah jadi janji kami. Amira (anak kedua Sandiaga) yang ingetin tadi pagi, ‘Pa jangan lupa janji di medsos’. Tapi yang saya ingat cuma satu bangun stadion. Amira suka banget sama sepak bola, waktu Euro kesana nonton final. Jadi salah satu janjiin,” kata Sandiaga di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pasca pengumuman quick count kemenangan, Kamis (20/4/2017).
Meskipun demikian, pria yang kerap disapa Bang Sandi ini mengatakan masih menunggu pelantikannya, usai masa pemerintahan gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berakhir untuk dapat merealisasikan hal tersebut.
“Pertama mesti disadari bahwa Ahok-Djarot masih jadi gubernur sampai Oktober. Tentunya sangat wajar bagi para netizen untuk menagih janji dan akan kami tunaikan,” katanya. (RDB)