Ingat! Hal Ini Yang Sering Diabaikan Umat Muslim Saat Liburan

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Long weekend di akhir tahun 2016 dan pada tahun 2017 lumayan banyak. Libur akhir pekan biasanya diisi dengan acara bepergian ke luar kota atau luar negeri.

Masyarakat Indonesia umumnya mengisi libur panjang dengan berlibur bersama keluarga, sahabat atau komunitas. Waktu untuk berlibur ini digunakan sebaik mungkin. Banyak yang memanfaatkannya sebagai penyegaran pikiran dan suasana (refreshing). Pasalnya selama ini disibukkan dengan berbagai macam pekerjaan.

Ternyata kebutuhan untuk berlibur menjadi gaya hidup modern dan hampir mendekati kebutuhan pokok. Bagi mereka yang perannya sebagai karyawan, liburan adalah hal penting untuk membahagiakan hidup. Bagi mereka yang peduli status akan menjadikan liburan sebagai eksistensi status diri.

Bagi umat muslim, liburan bersama keluarga bisa menjadi aktivitas ibadah. Namun, biasanya ada banyak hal yang diabaikan pada saat liburan.

1. Sholat
Umat muslim yang sedang asyik berlibur terkadang mengabaikan waktu sholat. Apalagi jika perjalanannya lumayan jauh. Terkadang sholat ditinggalkan karena terbatas waktu dan tempat ibadah.

2. Tanggung jawab sosial
Dalam berlibur biasanya lebih banyak mengeluarkan uang. Dari jauh hari rela menabung demi liburan. Padahal, jika melihat kondisi sosial di masyarakat, banyak orang yang mesti dibantu. Hal itu yang seharusnya menjadi perhatian, namun banyak diabaikan.

3. Peran keluarga
Bagi anak muda, liburan menjadi hal yang wajib bersama teman. Kadang ada hal yang diabaikan, yakni keluarga. Lebih mementingkan liburan bareng teman ketimbang bersama keluarga. Padahal keluarga selayaknya mendapatkan kehangatan dalam kebersamaan. Senang berlibur bareng teman, lupa sama keluarga.

4. Tabungan
Libur panjang sebagai ajang pembuktian untuk menguras tabungan. Sepertinya sulit untuk menjaga keutuhan tabungan dari kebutuhan pada saat perjalanan. Padahal tabungan merupakan bentuk antisipasi untuk persiapan menjaga kebutuhan yang paling mendesak.

5. Hemat
Saat liburan, komitmen untuk hemat sepertinya yang paling banyak dilanggar. Kalau liburan harus berhemat, kemungkinan besar akan membatasi pergerakan. Bahkan, liburan hemat yang ditawarkan dari wahana liburan pun selalu menguras tabungan. Komitmen tidak boros seorang muslim akan diabaikan pada saat liburan. Intinya, menghamburkan uang akan menjadi kebiasaan dalam liburan. (JML)

Related Articles

Latest Articles