SuaraJakarta.co, JAKARTA – Ide perluasan zona larangan sepeda motor di 9 jalur di ibukota, tampaknya memunculkan penolakan lebih serius dari para netizen di jejaring sosial facebook. Pasalnya, baru dua hari gagasan tersebut disampaikan oleh Kombes Pol Restu Mulya Budiyanto pada Senin (5/01) telah muncul akun fanpage “10.000.000 Pengguna Motor di Jakarta Boikot Pajak” dan grup “Tolak Pembatasan Jalur Motor di Jalan Protokol”.
Suarajakarta.co memantau bahwa kemunculan fanpage dan grup facebook tersebut didasari pada sikap bahwa selama ini para bikers telah membayar pajak secara tepat waktu, dan karena itulah mereka berpendapat jika motor dilarang melintas jalan protokol sudah saatnya para bikers tersebut dibebaskan dari Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Jalan.
“Kalau motor dilarang melewati banyak jalan protokol, cukup adil bila motor dibebaskan dari pajak kendaraan bermotor dan pajak jalan. Bagaimana pendapat anda?”, keluh Umar Salim di grup facebook tersebut
Keluhan tersebut langsung ditanggapi dengan komentar dari Imam Syafi’o di fanpage. Ia berpendapat bahwa jika motor dilarang, mestinya angkot-angkot di Jakarta diperbaiki kualitasnya. Menurutnya, angkot di ibukota sangat tidak memadai untuk dijadikan transportasi umum
“Nggak sudi naik angkot yang entah kapan sampai ditujuan. Ngetem lama, panas, dan desak2an”, tutur pengguna akun facebook yang menulis profil berasal dari Klaten Jawa Tengah ini
Selain soal angkot, netizen tersebut juga ikut bersikap nyinyir soal pembayaran pajak kendaraan bermotor yang menurutnya tidak setimpal dengan fasilitas publik yang diterima olehnya
“Untung gw belum bayar pajak”, sindir Bang Rohman
“Untung udah 2 tahun gak bayar pajak.. Pemerintahnya gitu ngapain bayar pajak…ckckckckc”, Sindir keras akun A.S Yudhastiya. (ARB)