IFEX Kembali Promosikan Rotan ke Pasar Internasional

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Industri mebel dan kerajinan Indonesia terus bergeliat untuk menunjukkan perkembangan dan inovasinya kepada dunia internasional. Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) optimis industri ini bisa terus bertumbuh serta berkontribusi lebih besar terhadap penerimaan devisa negara. Ketua Umum HIMKI, Soenoto mengungkapan bahwa asosiasi optimis tahun ini perumbuhan industri mebel bisa mencapai 10 persen.

“Ekspor mebel dan kerajinan Indonesia saat ini terbesar adalah ke pasar Amerika Serikat dan Eropa. Namun, kami terus memperluas pasar ekspor baru, antara lain Cina, Timur Tengah, dan Afrika. Pasar baru di daerah tersebut diharapkan mampu mendorong target ekspor mebel Indonesia sebesar US$ 5 miliar pada tahun 2019,” jelas Soenoto.

Pasar mebel dunia saat ini nilainya mencapai US$ 141 miliar, dan Indonesia baru menyumbang 1,5% dari pasar dunia tersebut, atau baru senilai US$ 1,902 miliar. Tentu ini merupakan peluang yang harus didukung oleh semua pelaku industri termasuk pemerintah dalam penetapan regulasi yang mendukung industri mebel dan kerajinan tanah air. Apalagi sumber daya manusia yang besar di negara kita merupakan salah satu modal juga selain sumber daya alam. Industri ini sendiri mampu menyerap 2,5 juta orang tenaga kerja langsung dan tidak langsung.

Salah satu program unggulan HIMKI untuk mempromosikan mebel dan kerajinan Indonesia ke pasar internasional adalah melalui pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) yang merupakan salah satu pameran business to business terbesar di kawasan Asia Tenggara. IFEX akan digelar pada 11 – 14 Maret 2017 mendatang di JIExpo Kemayoran dengan tema “The Essence of Infinite Innovation”. IFEX juga mendapatkan dukungan dari empat kementerian yaitu Kementerian perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Mengenah, serta Kementerian kehutanan dan Lingkungan Hidup.

Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi & Hubungan Antar Lembaga HIMKI, Abdul Sobur menjelaskan bahwa IFEX telah berperan dalam mendorong peningkatan nilai ekspor. Selain itu melalui pameran ini, menjadi pendorong bagi pelaku usaha untuk terus meningkatkan inovasi dan kreativitas untuk dapat menghasilkan produk unggulan yang memiliki nilai tambah, membangun reputasi positif Indonesia sebagai produsen mebel dan kerajinan berkualitas di dunia internaional. Pameran ini akan mempertemuan para produsen mebel dan kerajinan lokal dengan ribuan buyer, distributor, serta agen dari berbagai belahan dunia mulai dari Eropa, Amerika, Timur Tengah, Australia, dan Asia.

Salah satu produk yang diunggulkan pada setiap perhelatan IFEX adalah mebel dan kerajinan berbahan baku rotan. Produk rotan Indonesia merupakan produk alami dan ramah lingkungan dan memiliki keunikan tersendiri yang merupakan hasil dari keterampilan para perajin, sehingga produk rotan Indonesia menjadi barang mewah dan sangat diminati konsumen di kawasan Eropa, Amerika, dan Asia-Afrika.

Peluang untuk mengangkat produk rotan masih sangat besar. Ini bisa menjadi salah satu unggulan produk mebel dan kerajinan Indonesia selain yang berbahan baku kayu serta bambu. Indonesia merupakan penghasil terbesar bahan baku rotan dunia, yaitu 85 persen, sisanya 15 persen dihasilkan oleh Filipina, Vietnam, serta beberapa negara Asia lain. Potensi rotan Indonesia saat ini mencapai sekitar 622.000 ton per tahun, dengan banyaknya jenis rotan mencapai 350 spesies.

Daerah penghasil rotan terbesar di tanah air berada di pulau Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan Papua. Sedangkan sentra industri hilir rotan banyak berada di daerah Cirebon, Surabaya, Sudoarjo, Gresik, Jepara, Kudus, Semarang, Sukoharjo, dan Yogyakarta.

Dalam rangka persiapan IFEX tahun depan, HIMKI terus melakukan sosialisasi kepada produsen mebel dan kerajinan di Indonesia untuk kembali berpartisipasi. Sampai dengan saat ini lebih dari 80 persen luas area pameran telah terisi, atau sekitar 15.477 m2 dari total luas area pameran 19.813 m2.

Related Articles

Latest Articles