SuaraJakarta.co, JAKARTA – Wakil Ketua Komisi Transportasi DPR RI, Yudi Widiana Adia berharap pesawat Trigana Air serta korban dari peristiwa ini bisa segera ditemukan. Untuk itu, dirinya meminta Badan SAR Nasional (Basarnas), Pemerintah Daerah (Pemda), dan aparat setempat bersinergi untuk melakukan operasi pencarian.
Yudi mengungkapkan hal itu, Senin (17/8) di Jakarta menyusul jatuhnya pesawat Trigana Air di Desa Bape, Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua, pada Sabtu (16/8) malam.
“Kami prihatin dengan kembali terjadinya musibah kecelakaan pesawat di negeri ini. Semoga korban bisa segera ditemukan dan jika mungkin masih bisa dilakukan upaya penyelamatan,” kata Anggota DPR dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat IV yang meliputi Kota dan Kabupaten Sukabumi ini.
Yudi meminta semua pihak, khususnya Basarnas, bisa segara memulai operasi pencarian dan pertolongan dengan dibantu Pemda dan aparat setempat. “Semakin cepat ditemukan, harapan untuk melakukan operasi penyelamatan semakin besar,” kata Yudi.
Kepada Trigana Air, Komisi V DPR meminta pihak maskapai untuk memberikan pelayanan yang baik dan transparan kepada keluarga korban.
Pesawat Trigana Air lepas landas pukul 14.22 WIT dari Bandara Sentani Jayapura dengan tujuan Distrik Oksibil, pada hari Minggu (16/8). Pukul 15.00 WIT, tower Oksibil mengontak pesawat namun tidak ada jawaban.
Berdasarkan data satelit dan laporan cuaca dari Stasiun Meteorologi Sentani, pada pukul 14.00-16.00 WIT saat terjadinya kecelakaan pesawat Trigana Air, kondisi cuaca antara Jayapura dan Oksibil, pada umumnya dipadati oleh awan berjenis cumulus dengan tinggi dasar awan 450 meter dan puncaknya bisa mencapai 5000 meter.
Dalam kondisi awan cumulus tersebut, fenomena yang kerap dialami dalam penerbangan adalah terjadinya guncangan ringan sampai sedang, dengan jarak pandang dalam awan bisa berkurang hingga di bawah 1000 m.