SuaraJakarta.co, JAWA BARAT – Dengan peningkatan anggaran penanggulanan kemiskinan sebesar hampir empat kali lipat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan penurunan angka kemiskinan 1 persen pertahun. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar usai menerima laporan dari Kepala BAPPEDA, Deny Juanda mengenai Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) di Gedung Sate.
Menurut Deddy, dalam rapat tersebut dibahas untuk menanggulangi kemiskinan. Ini langkah pertama mesti dibenahi terlebih dahulu adalah database masyarakat yang termasuk pada kategori miskin. Kemudian kontribusi dari dinas yang ada untuk anggaran penanggulangan kemiskinan. Selain mengenai peningkatan signifikan APBD Prov.Jabar dalam menanggulangi kemiskinan.
Dengan meningkatnya anggaran tersebut, Deddy menargetkan, untuk bisa mengurangi angka kemiskinan di Jabar ini minimal satu persen pertahun. “Sekarang ini target kita bagaimana, paling tidak kita mengurangi satu persen kemiskinan setiap tahun,” tambah Deddy.
Menurut Deddy kenaikan anggaran serta koordinasi untuk penanggulangan kemiskinan sudah meningkat signifikan. Untuk menindaklanjuti hal tersebut maka dalam dua minggu kedepan akan dilakukan koordinasi dengan setiap Kabupaten/Kota.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan akan mengajak elemen masyarakat untuk menuntaskan kemiskinan di Jawa Barat dalam bentuk pemberdayaan. “Di setiap negara itu pasti ada warganya yang kekurangan. Kita akan mencoba menuntaskan satu persatu dengan cara memberdayakan masyarakat miskin,” kata Aher.
“Tadi muncul pemikiran kita mau bekerjasama dengan pihak ketiga yang profesional. Yang biasa melakukan pemberdayaan, ormas yang biasa menuntaskan kemiskinan. Contohnya seperti Dompet Dhuafa, Rumah Zakat. siapapun berhak untuk mengajukan kerjasama dengan kita,” katanya.