BPBD DKI: 39 RW Di Jakarta Terendam Banjir

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menjelaskan sebanyak 39 (tiga puluh sembilan) RW di Jakarta semalam terendam banjir, sebagai dampak tingginya intensitas curah hujan semalam dan buruknya tata kelola drainase yang dilakukan oleh Pemprov DKI.

“Berdasarkan data sementara yang dihimpun BPBD DKI Jakarta terdapat 39 RW di 15 kelurahan 8 kecamatan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur terendam banjir. Sebanyak 10.538 KK atau 31.622 jiwa terdampak langsung oleh banjir. Tidak ada pengungsian akibat banjir,” jelas Sutopo sebagaimana rilis yang diterima suarajakarta.co, Minggu (28/8).

Sutopo menambahkan bencana banjir semalam terkonsentrasi di dua wilayah, yaitu Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, yang disebabkan karena tingginya intensitas hujan di dua kotamadya tersebut.

“Selain hujan yang deras, banjir juga disebabkan saluran drainase tidak mampu menampung dan mengalirkan aliran permukaan dari hujan. Hujan berintensitas tinggi seringkali menimbulkan banjir dan genangan di wilayah Jakarta,” tambah Sutopo.

Banjir di Jakarta Selatan meliputi Kecamatan Kebayoran Baru, Cilandak, Cipete Selatan, Pasar Minggu, Mampang Prapatan, dan Pesanggrahan. Sedangkan di Jakarta Timur banjir di Kecamatan Pasar Rebo, Ciracas, dan Kramat Jati.

Daerah yang paling parah terendam banjir adalah di Kelurahan Petogogan Kecamatan Kebayoran Baru yang terendam banjir setinggi 90-100 centimeter. Sekitar 39 RT di 3 RW di daerah Kelurahan Petogogan Kecamatan Kebayoran Banru yang terendam banjir. Banyak rumah dan kendaraan yang terjebak oleh banjir.

Di Kecamatan Cilandak banjir setinggi 40 – 100 centimeter merendam 3 kelurahan dan 9 RW yang meliputi 54 RT di Kelurahan Pondok Labu, Cipete Selatan, dan Gandaria Selatan. Tinggi banjir di Kelurahan Gandaria Selatan mencampai 70 – 100 centimeter. Kendaraan yang nekat melintas jalan akhirnya mogok di jalan. Begitu juga dengan banjir di Kecamatan Pasar Minggu yang meliputi Kelurahan Jatipadang dan Ragunan.

“Saat ini banjir sebagian sudah surut. Dampak banjir, selain menimbulkan ribuan rumah dan banyak kendaraan terendam banjir, juga menimbulkan kemacetan di berbagai ruas jalan. Pusdalops BPBD DKI Jakarta masih melakukan pendataan banjir,” jelas Sutopo.

Oleh karena itu, BPBD DKI Jakarta terus menghimbau masyarakat untuk selalu waspada menghadapi banjir. Fenomena La Nina diperkirakan akan memberikan pengaruh meningkatnya hujan. Terlebih lagi pada saat musim hujan nanti diperkirakan curah hujan meningkat lebih besar sehingga potensi banjir di Jakarta akan meningkat.

“Hujan lebat diprediksi berlangsung November 2016 hingga Maret 2017 nanti di wilayah Jakarta,”tutup Sutopo. (RDB)

Related Articles

Latest Articles