SuaraJakarta.co, JAKARTA – Keponakan Jusuf Kalla, Afifuddin Kalla menilai banyak nilai-nilai positif yang terkandung dalam Film Athirah. Kisah Athirah yang diperankan apik oleh Cut Mini itu terkisah sebagai seorang ibu atau seorang nenek yang memikul beban berat sebagai wanita terpandang di bugis.
Ketua Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Timur ini mengatakan meskipun dalam perjalanannya Athirah dimadu oleh suaminya, namun nenek Afifuddin ini tak pernah meninggalkan amanahnya sebagai seorang istri dan seorang ibu yang baik bagi anak-anaknya.
“Meski dimadu, Oma Athirah itu tetap merawat anak-anaknya sembari menjalankan usaha jual beli kain sutra. Disini kita diajarkan dalam kehidupan keluarga, bahwa manusia tak boleh lemah, apalagi dikuasai kebencian, tetapi harus kuat, penuh cinta tulus, dan kasih sayang serta ikhlas untuk berbagi dalam situasi sesulit apapun,” kata Afif pada sela nonton bareng di XXI Plaza Senayan (30/9).
Calon Ketua Umum HIPMI Jaya ini berkisah Athirah sebagai representasi sosok keibuan yang patut kita contoh karena sangat menginspirasi kita semua bagaimana dirinya berhasil merawat dan menghebatkan keluarganya. Sehingga pada akhirnya berhasil melahirkan sosok pemimpin yang tercermin pada diri wakil presiden Jusuf Kalla beserta sembilan saudaranya menjadi saudagar dari bugis yang sukses dan turut mengharumkan nama bangsa.
“Athirah ini memang sosok keibuan yang tegar, penyayang, dan pekerja keras yang patut kita contoh. Dengan kasih sayang dan didikan yang benar, Athirah bisa merawat, mendidik, dan melahirkan pemimpin, seperti Pak Jusuf Kalla beserta Sembilan saudaranya,” ujar Direktur Keuangan PT Bukaka
Afifuddin bersama pengusaha di HIPMI Jakarta pun berkomitmen untuk terus mendorong industri kreatif di Indonesia salah satunya melalui film karya anak bangsa.
“Kejayaan dunia perfilman tanah kini kan sudah menunjukkan tren terbaiknya. Film berkualitas akan mendorong tumbuhnya industri kreatif di tanah air. Film-film karya anak bangsa harus bisa bersaing. Jadi di tengah banyak film dari luar, masyarakat Indonesia malah bisa pilih film dalam negeri karena punya bobot dan kualitas film yang baik. Ini yang penting untuk kita kedepankan,” tutup Afif.