SuaraJakarta.co, JAKARTA – Sebanyak tiga puluh peserta mengikuti pembinaan Islam yang diadakan oleh Forum Arimatea, yang bekerja sama dengan Baitulmaal Muamalat di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta pada Selasa – Rabu (24-25 Desember).
Kegiatan ini menjadi bagian dalam penguatan aqidah untuk mualaf dalam mempelajari dan mengamalkan Islam secara sempurna.
Direktur Eksekutif Baitulmaal Muamalat, Novi Wardi, dalam sambutannya mengatakan bahwa selain berfokus pada distribusi bantuan untuk bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan kemanusiaan, Baitulmaal Muamalat sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional juga memberi perhatian khusus kepada mualaf, khususnya dalam hal pembinaan Islam.
“Ini menjadi cara dakwah kami, yang kami lakukan lewat bantuan materil maupun non materil seperti pembinaan.” Ujarnya.
Sebelumnya, Baitulmaal Muamalat juga pernah melakukan pembinaan Islam untuk masyarakat di pelosok Ambon hingga Maluku, dalam upaya pencegahan ajaran sesat.
”Utamanya jika terjadi bencana alam, disitulah potensi penyebaran ajaran agama lain bahkan ajaran sesat. Disinilah kami berperan dalam menjaga keyakinan masyarakat agar selalu berpegang teguh dengan keislamannya.” Lanjutnya lagi.
Riki, salah satu peserta pembinaan mengungkapkan, setelah belajar dan memutuskan untuk memeluk agama Islam, dirinya merasa lebih tenang dan menemukan hakikat Tuhan yang selama ini ia cari. Berbeda dari agama sebelumnya, Riki menuturkan Islam begitu suci dan sempurna, yang setiap aktivitas manusia telah memiliki panduan langsung dari Allah melalui Al-Qur’an.
“Hampir 3 bulan saya masuk Islam. Saya memutuskan memilih Islam setelah menemukan kebenaran tentang tulang sulbi yang berperan dalam proses penciptaan manusia.” Kata Riki.
Melalui kegiatan ini, Baitulmaal Muamalat juga turut memberikan santunan dana untuk tiga puluh peserta mualaf yang harapannya dapat menjadi jalan bagi mereka untuk semakin dekat kepada Islam.
Dalam agenda yang dilaksanakan selama dua hari tersebut, Ustadz Saiful Haqi selaku Ketua Forum Arimatea Jabodetabek turut mengungkapkan bahwa output dari kegiatan ini tidak hanya pembinaan aqidah tapi juga memberdayakan mualaf agar bisa mandiri secara ekonomi. [***]