SuaraJakarta.co, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap MRT Jakarta hadir tidak sekadar untuk mengatasi masalah kemacetan di Jakarta.
Tapi, juga bisa melakukan perubahan terhadap wajah Kota Jakarta menjadi kota yang ramah, asri, sehat, maju, sebagai sebuah potret kota modern yang tertata rapi dan mempesona.
Juga untuk perbaikan kualitas udara, adanya perubahan gaya hidup masyarakat Jabodetabek yang beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi publik
“Saya berharap sekali MRT bikin terobosan-terobosan terutama budaya-budaya kita, jangan takut buat perubahan dan terobosan budaya. Selama menghasilkan sesuatu yang lebih baik,” jelas Anies dalam malam penghargaan di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Senin (9/4) malam.
Diketahui, sebanyak 483 bidang tanah yang dimiliki oleh 357 orang telah digunakan untuk pembangunan MRT Jakarta Fase I, dari Lebak Bulus hingga MH Thamrin sejak tahun 2013. Karena itu, atas kerelaan lahan yang ditinggalinya itu, pembangunan proyek MRT Jakarta Fase I telah banyak mengalami kemajuan.
Seperti, progress pembangunan MRT telah mencapai 92,5 persen (Maret 2018). Bahkan Rangkaian Gerbong Kereta MRT yang dikapalkan dari Jepang telah tiba di Tanjung Priok pada tanggal 4 April 2018.
“Mudah-mudahan pencapaian 92,5 persen ini akan menjadi tanda proyek ini selesai tepat waktu, keretanya sudah berada di Jakarta, sehingga proyek ini berjalan dengan baik. Maret 2019 saat MRT itu mulai berjalan maka tanda pahala dan your finger print ada di dalam pergerakan MRT bulan Maret itu. Nanti (rencananya) 357 pemilik ini dibuatkan sebuah prasasti isinya nama-nama 357 pemilik lahan,” tandas Gubernur Anies.
MRT Jakarta akan dipadukan dengan kereta api KA Jabodetabek (Kommuterline) dan jaringan TransJakarta sehingga menjadi backbone sistem transportasi darat. Kedepan, pembangunan proyek MRT Jakarta Fase II akan terus dilanjutkan. Saat ini sedang dalam proses kajian dari berbagai aspek.
