SuaraJakarta.co,JAKARTA – Jamaah Masjid Akbar Kemayoran meminta kepada Pemerintah Pusat, Sekretariat Negara (Sekneg) segera menertibkan ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menutup 4 jalur akses menuju tempat ibadah di bilangan Jalan Landas Pacu, Kemayoran, Jakarta Pusat.
“Kalau ada oknum aparat yang membekingi PKL segera ditindak saja, karena masyarakat yang ingin ibadah sholat jadi resah, akibat keberadaan lapak PKL dan parkir yang menutup akses menuju Masjid Akbar,” cetus, Budi (43) warga Kemayoran, Sabtu (10/06/2017) malam.
Akibat keberadaan ratusan pedagang Bazar Ramadhan menggelar lapak seenaknya di 4 jalur ini, tambah Budi menyebabkan kesemrawutan hingga kemacetan di kawasan ini, sehingga masyarakat yang akan menunaikan ibadah sholat taraweh di Masjid Akbar jadi tidak nyaman, lantaran akses jalan tertutup lapak PKL dan parkir.
“Ampun dech nih pedagang makin banyak saja sampai mau lewat saja gak bisa. Kenapa jadi seperti ini, pedagang dibiarkan seenaknya menguasai jalan tanpa ada tindakan dari aparat terkait seperti tidak ada pemerintah saja,” keluhya.
Sementara itu, Agus (54) warga Kebon Kosong selama bulan Ramadhan yang aktif melaksanakan sholat taraweh berjamaah di Masjd akbar ini juga terkejut, ketika melihat jamaah yang sholat di Masjid setiap hari nya malah berkurang.
“Berkurang nya jamaah yang sholat di sini. Karena akses jalan menuju ke masjid tertutup lapak PKL dan kendaraan yang parkir seenaknya di 4 jalur jalan ini,” cetusnya dengan nada tinggi.
Ia mengatakan, hingga sampai hari ini jamaah yang mengikuti sholat taraweh hanya tinggal 2 shaf.
Selain menutup 4 jalur ratusan lapak yang berdagang di kawasan tersebut juga meninggalkan sampah hingga berserakan di jalan. “Sampah yang berserakan di kawasan tersebut kurang lebih sebanyak 8m3 sampah yang setiap hari dibersihkan petugas LH kecamatan setempat,” singkat Kasatpel LH Kecamatan Kemayoran, Rina Yulia Farahwati. (Is)