SuaraJakarta.co, STUTTGART – Pertemuan antara Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) dengan Perusahaan Steinbeis pada 26 Juni 2014, Jerman bertempat di kantor pusat Steinbeis, Stuttgart, Jerman, membuahkan kesepakatan kerjasama antara MITI dan Steinbeis untuk menjembatani dunia riset dan industri di Indonesia.
Kesepakatan antara MITI dan Steinbeis meliputi dua poin besar yaitu:
- Layanan untuk transfer teknologi guna menjembatani antara dunia riset dan industri di Indonesia;
- Melakukan pengembangan SDM yang mampu memberikan “coaching” secara langsung terhadap kedua sisi, baik pihak periset dan pelaku industri.
Hadir dalam pertemuan itu adalah Ketua Umum MITI Dr. Warsito P. Taruno, sementara dari pihak Steinbeis dihadiri oleh Managing Director Research dan Director Internasional, Uwe Haug.
Warsito menyampaikan keberadaan institusi yang memfasilitasi transfer teknologi sangat penting karena ketidaksinambungan antara dunia riset dan industri di Indonesia.
“Di satu sisi kualitas SDM peneliti kita cukup bagus, bahkan jika dibandingkan rata-rata di ASEAN. Permasalahannya kebanyakan tidak mengerti apa yang dibutuhkan perusahaan, sehingga tidak banyak melakukan riset yang diperlukan dunia usaha” tambah Warsito.
“Di sisi lain, permasalahan kebanyakan perusahaan di Indonesia, bukan tidak memiliki dana untuk riset, tetapi lebih banyak tidak tahu mau melakukan apa dengan riset. Maka yg diperlukan oleh perusahaan Indonesia adalah bagaimana bisa mengakses SDM peneliti di lembaga riset milik pemerintah atau Universitas, skema semacam sabbatical leave peneliti di perusahaan swasta mungkin bisa membantu,” jelasnya.
Kerjasama oleh lembaga non-pemerintah antara MITI dan Steinbeis untuk transfer teknologi adalah merupakan perkembangan yang baru karena seringkali kerjasama seperti ini hanya dilakukan antar lembaga pemerintah dan sering terkendala oleh ketidakberlanjutan.
Kerjasama antara MITI danSteinbeis diharapkan bisa melancarkan proses pemanfaatan hasil litbang oleh industri sehingga mampu mendorong peningkatan kemampuan inovasi dan daya saing industri nasional.
Berawal dari sebuah pusat transfer individu perguruan ilmu terapan di negara bagiàn Baden-Wuttenberg di Jerman, Steinbeis kini berubah menjadi jaringan kerja yang kuat dengan 978 perusahaan dibawahnya. Perusahaan-perusahaan steinbeis rata-rata berbasis lembaga penelitian terapan.
Sementara MITI sejak didirikan 10 tahun yang lalu mempunyai misi untuk mendorong pemanfaatan riset dan inovasi di industri dan pembangunan ekonomi secara umum. Saat ini MITI secara aktif telah melakukan inisiatif untuk menginkubasi hasil-hasil penelitian di bidang agrobisnis, IT, perkapalan dan medis menjadi produk-produk yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.