SuaraJakarta.co – 17 Agustus 1945 masih memberikan bekas-bekas rasa perjuangan untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai harga mati.
71 tahun sudah Indonesia merdeka dari para penjajah. Perlahan rakyat Indonesia bangkit menunjukan kepada dunia atas kedigdayaannya. Negara Indonesia terkenal kaya raya. 71 tahun sudah kekayaan bumi pertiwi ini menjadi sia-sia. Rakyat tak menjadi sehatera, hanya karena pemimpin yang belum mampu menjadi Abdi negara.
Aset indonesia perlahan menjadi aset asing. Pemimpin yang dipilih langsung oleh rakyat kini tidak jelas lagi arah pembelaannya. Apakah membela asing atau rakyatnya sendiri.
Keterpurukan rakyat Indonesia harus segera diakhiri. Sudah saatnya pemerintah kerja nyata untuk rakyat indonesia.
Dari seorang anak bangsa, telah lahir gagasan untuk membangun negara Indonesia dengan sebuah metode sederhana. Yakni metode membangun indonesia dengan berbagi.
Yaa.. berbagi. Saya ulangi ya. Ber-ba-gi.
Metode ini bisa kita mulai dari setiap orang, setiap lembaga, setiap organisasi, dan setiap elemen negara.
Setiap masyarakat Indonesia harus mulai membiasakan dan memprogramkan setiap hari selalu berbagi. Apa saja bisa dibagikan kepada yang membutuhkan. Baik materi atau pun non materi.
Jika setiap orang sudah memiliki pemikiran positif untuk berbagi, yang namanya pencuri bisa diminimalisir. Yang namanya niat korupsi, bisa diminimalisir karena dalam otaknya sudah tertanam ingin berbagi. Bukan merampas.
Metode berbagi bisa diajarkan oleh setia orang tua ke anaknya, kakak ke adiknya, tetangga ke tetangganya, rekan kerja ke rekan kerjanya, guru kepada muridnya, kiyai kepada santrinya, pemimpin kepada pengikutnya, pemerintah kepada rakyatnya. Ataupun sebaliknya.
Kemudian, akan lahir peradaban indonesia tanpa penjahat. Indonesia menjadi negara yang isinya penuh dengan orang-orang peduli.
Semoga menginspirasi para pribadi yang punya hati, politisi yang sedang mengurus negeri, dan pemerintah yang ingin indonesia berkah. (JML)