SuaraJakarta.co, JAKARTA – Ngobrol online (chatting) melalui saluran telepon atau sosial media tidak semua orang merasa nyaman. Maka dari itu biasanya obrolan tidak berlangsung efektif, dan merasa ada yang kurang, karena bisa disebabkan oleh beberapa faktor.
Pertama, ngobrol melalui online berkaitan dengan pemakaian pulsa atau kuota data internet. Banyak orang yang lebih mementingkan pulsa atau data internet untuk hal yang lebih penting.
Kedua, obrolan online harus diketik, dan banyak orang merasa ribet. Maka biasanya obrolan pun terabaikan.
Ketiga, obrolan online dilakukan tidak dengan perhatian khusus, karena biasanya dilakukan berbarengan dengan aktivitas lain. Misalnya sambil makan, buka situs lain, mendengarkan musik, dan lain-lain. Hal ini berpeluang besar untuk salah faham dalam aktivitas komunikasi.
Keempat, keterbatasan kuota data internet. Era saat ini chatting video call, voice call, atau text, semuanya menggunakan kuota data internet. Keterbatasan kuota data internet itu menjadi penghalang atau kendala dalam komunikasi dari sisi teknis. Untuk itu, cek ketersediaan kuota data sebelum chatting.
Kelima, kontak dalam chatting hanya menghubungkan pesan text, call, dan video. Namun tidak dengan perasaan, mimik, gestur, atau faktor psikologi. Makanya biasanya chatting online akan membosankan.
Beda dengan bertemu langsung, gisa melihat wajah, warna baju, bau parfum, gerakan bibir, dan lainnya yang membuat betah. Apalagi yang diajak ongobrol itu cantik atau tampan. Itulah faktor yang tidak tersampaikan dalam chatting online. (JML)