Islam, Gizi dan Kesehatan; Mengenali Roti dan Susu dalam Riwayat

SuaraJakarta.co – Kesehatan adalah anugerah besar yang dikaruniakan Allah Swt kepada makhluk-Nya. Untuk itu, agama Islam memberikan perhatian besar terhadap kesehatan manusia. Islam senantiasa memperhatikan kesehatan fisik dan mental manusia dengan memberikan berbagai aturan mengenai gizi dan kesehatan.

Sebelumnya kita telah membahas makanan yang halal dan haram dalam pandangan Islam. Dalam kesempatan kali ini kita akan membahas makanan yang bermanfaat bagi manusia sebagaimana dijelaskan dalam berbagai riwayat Islam.

Roti adalah makanan pokok mayoritas masyarakat dunia. Umat Islam menghormati makanan pokok ini dan menyakininya memberikan keberkahan. Syaidina Ali ra berkata, “Tubuh manusia bersandar pada roti. Mengenai keutamaan roti, Rasulullah bersabda, “Allah Swt memberkahi roti untuk kita, dan tidak akan memisahkannya dari roti.”

Para ahli gizi mengemukakan bahwa roti gandum dengan kulitnya mengandung lebih banyak nutrisi. Sebelum permulaan dekade 1930, mayoritas ahli medis menilai kulit gandum sebagai bahan tambahan yang tidak bermanfaat. Kini berbagai riset menunjukkan bahwa kulit gandum bukan hanya dipandang sebagai bahan tambahan yang tidak bernilai, bahkan memiliki kandungan bernilai. Dalam beberapa dekade terakhir, ahli medis menilai kulit gandum mengandung nutrisi yang bermanfaat untuk mencegah gangguan usus besar.

Kulit gandum yang disinari matahari dan berhubungan langsung dengan udara, memiliki kandungan vitamin dan mineral. Pada umumnya kandungan nutrisi gandum  yang terdapat dalam isi gandum juga terdapat pada kulitnya. Amat disayangkan, akibat rendahnya pengetahuan masyarakat, kulit gandum dibuang begitu saja. Padahal, kulit gandum ini mengandung lemak, vitamin B dan E, fosfor dan lebih tinggi dari itu adalah gluten. Unsur ini merupakan bagian paling penting dari gandum dan menjadi unsur yang dibutuhkan tubuh.

Penggilingan dan pengayaan gandum dilakukan untuk memisahkan bagian inti gandum dengan kulitnya. Padahal banyak kandungan penting, terutama mineral yang dibutuhkan tubuh ikut terbuang, di antaranya fosfor, magnesium, zat besi dan potasium. Selain itu kandungan yang terbuang tersebut mengandung Globulin darah putih yang sangat penting untuk kekebalan tubuh. Pakar medis mengungkapkan, lebih dari 50 persen roti tanpa kulit tidak bisa dicerna tubuh.Tapi roti dengan kulit gandum dengan mudah dicerna tubuh dan hanya 5 persen saja yang tidak bisa dicerna.

Sejumlah riwayat Islam menyebutkan bahwa roti jelai atau barli (barley)  lebih utama dari roti gandum. Terkait hal ini, Syaidina Ali ra berkata, tidak ada jelai atau barli yang tidak bisa diserap tubuh dan berkhasiat meredakan rasa nyeri. Jelai atau barli adalah makanan para nabi dan orang-orang baik.

Kini, sains terbaru menjelaskan  berbagai manfaat jelai atau barli. Riset di laboratorium menunjukkan bahwa jelai atau barli berkulit mengandung berbagai unsur seperti fiber bernama Beta glucan yang bermanfaat memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mempercepat pemulihan luka. Anti oksidan yang terdapat dalam jelai atau barli juga mencegah terjangkitnya penyakit jantung dan pembuluh darah, sekaligus menjadi makanan terbaik bagi penderita penyakit diabetes. Sebab, fiber yang tinggi dalam jelai atau barli mencegah masuknya kolesterol buruk di saluran pencernaan.

Seorang sahabat Syaidina Ali ra bernama Suwaid bin Ghaflah menuturkan bahwa dirinya menyaksikan Syaidina Ali ra membawa satu mangkok yoghurt. Beliau menyuguhkan yoghurt bersama roti dari jelai atau barli berkulit. Namun ia menolaknya karena sedang berpuasa. Ketika itu Suwaid mendatangi Fidhah, pembantu Syaidina Ali ra dan berkata,”Mengapa kamu tidak memperhatikan kondisi Syaidina Ali ? mengapa kamu menyajikan roti yang dicampur dengan kulitnya. Fidhah menjawab, “Saya sudah mengusulkannya, tapi beliau yang menyuruh saya menyajikan roti itu demikian. Syaidina Ali ra mengatakan kepadaku, “Demi Ayah dan ibuku, pemimpin Islam Muhammad Saw makan roti yang tidak diayak dan bercampur dengan kulitnya.” Siti Aisyah pernah berkata, “Rasulullah hingga wafatnya selalu memakan roti jelai atau barli, bukan yang lain.” Perhatian Rasulullah terhadap roti jelai atau barli menunjukkan urgensi roti jelai atau barli bagi kehidupan umat manusia.”

Selain roti, pada acara ini kami akan mengupas makanan dan minuman lainnya. Kali ini kita mengupas manfaat susu. Terkait hal ini, Rasulullah Saw bersabda, “Allah tidak akan menurunkan penyakit tanpa mengirimkan obatnya. Susu sapi adalah obat setiap penyakit.”

Hampir semua orang mengetahui manfaat susu. Susu adalah minuman penambah energi dan penyempurna. Para ahli menilai susu yang terbaik adalah susu sapi  karena lebih sesuai untuk pencernaan manusia. Susu mengandung vitamin dan protein yang dibutuhkan tubuh. Susu mengandung banyak kalsium yang sangat penting dalam memperkuat tulang dan gigi serta kuku dan rambut.

Para ahli medis mengungkapkan, kalsium selain berfungsi menguatkan tulang dan gigi, juga menguatkan jantung yang senantiasa berdetak. Terkait khasiat susu, Syaidina Ali ra berkata,”Minumlah susu sapi, karena lambung menyaringnya dan meningkatkan nafsu makan. Perkataan beliau mengemuka jauh sebelum istilah vitamin dan manaatnya dibahas di kalangan medis seperti saat ini.

Allah Swt dalam surat an-Nakhl ayat 66 berfirman,” Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih dari tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya.”

Kini berbagai hasil penelitian di laboratorium menunjukkan beragam khasiat minuman berwarna putih dan segar itu. Susu mengandung banyak protein dan asam amino yang dibutuhkan tubuh manusia.

Susu mencegah terjadinya pengapuran tulang, baik untuk pertumbuhan anak-anak, mengobati penyakit infeksi dan syaraf serta memperpanjang umum dan berkhasiat mencegah penuaan dini. Dengan demikian, para ahli gizi menyarankan untuk mengkonsumsi susu secara rutin setiap hari untuk berbagai usia terutama wanita hamil. Konsumsi susu setiap hari dengan berbagai khasiatnya yang luar biasa mengembalikan kemampuan fisik dan daya pikir manusia.

Penulis: Agung Nugroho, Ketua Nasional Rekan Indonesia

Related Articles

Latest Articles