SuaraJakarta.co – Kelainan seksual bukan hal yang baru di dunia ini. Saat ini, di Indonesia penyakit kelainan seksual sangat menyebar dengan pesat.
Di sosial media seperti facebook, BlackBerry, WhatsApp, Line, dll, bisa dideteksi oleh orang lain. Termasuk anda.
Jika anda memiliki teman yang penyuka sesama jenis (gay atau lesbi) biasanya akan mengeluarkan ciri-ciri komunikasi yang menunjukan bahwa dia adalah penyuka sesama jenis.
Untuk mendeteksi teman anda di sosial media yang memiliki kelainan seksual biasanya ada pertanyaan atau permintaan sebagai berikut.
1. Ketika mulai terhubung di sosial media, dia akan bertanya: “siapa di man?”
2. Kalau akun sosial media anda tidak memiliki foto profil pribadi, dia akan bertanya: “mana fotonya, ko ga ada?” atau “minta foto wajah mu dong”
3. Setelah itu, dia akan bertanya: “berapa usia?” atau “umur?”
4. Bila pertanyaan kedua dan ketiga terpenuhi, selanjutnya dia akan bertanya: “T atau B” — T dimaksud adalah Top (sebutan pasangan gay sebagai pria nya, sedangkan B sebutan gay sebagai Bot atau peran perempuannya)
Bagi kaum penyuka sesama jenis, akan langsung mencocokan yang diinginkannya. Misalnya dia penyuka pria kemayu (Bot) dia akan menginginkan anda sebagai pria gay yang berperan Top. Begitu juga sebaliknya.
5. Kalau sudah sama-sama nyambung. Akan ada pertanyaa lanjutan, yaitu: “kapan kita bisa bertemu”
6. Jika jarak keduanya terlampau jauh, dia akan meminta foto-foto diri anda. Termasuk foto vulgar atau tanpa busana.
Itulah serangkaian pola komunikasi bagi pria penyuka sesama jenis atau gay dalam interaksi awalnya di sosial media.
