Kisruh Oleh Pihak Luar di Rohis SMA 28

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Kredibilitas sebuah lembaga atau yayasan perlu di cek lagi jika bekerjasama dengan dunia pendidikan, masuk kedunia pendidikan berarti memberikan akses pihak luar untuk ikut memberikan pemahaman kepada peserta didik yg sangat pondasi. Seperti terjadi di Pasar Minggu kemarin, pencatutan nama dan logo Rohis SMA 28 Jakarta yang dilakukan oleh Yayasan Al-Kahfi berbuntut panjang.

Seperti yang ramai menyebar di social media dan jaringan telekomunikasi mengenai penolakan tegas Rohis 28 terhadap pencantuman logo organisasi mereka yang digunakan tanpa izin oleh Yayasan AlKahfi, banyak dari kalangan sesama Rohis, penggiat dakwah, dan terutama para alumni SMAN 28 yang bereaksi atas insiden ini.

Dari sumber di SMA 28 mengatakan bahwa, Kepala Sekolah SMAN 28 Jakarta menerima ribuan SMS ke nomor HP beliau secara bertubi-tubi tentang penolakan terhadap Al Kahfi dan pencatutan logo Rohis 28 di acara Ramadhan Super Camp. Kepala sekolah Nani Kurniasih menginstruksikan pencopotan semua spanduk Yayasan Al-Kahfi yang bermasalah dan mengatakan bahwa ini acara terakhir Yayasan Al Kahfi

Bukan hanya peserta didik, para orang tua murid juga menyampaikan keprihatinan yang sama atas kekisruhan ini. Kegiatan Rohis sangat berpengaruh di sekolah dalam membina mental dan ruhani, hendaknya di monitor oleh guru, internal sekolah dan alumni Rohis, memasukan pihak luar untuk mengelola ekskul ini bisa membuat suasana tidak kondunsif.

Related Articles

Latest Articles