SuaraJakarta.co, BOGOR – Dunia bisnis anak muda semakin menggeliat. Kompetisi bisnis menjamur, star up dimana-mana, virus entreprenuer sudah menyebar hampir di semua kalangan anak muda. Memanfaatkan teknologi internet, anak-anak muda hari ini berani mengambil resiko dengan kuliah sambil bisnis. Mereka berlomba -lomba mengikuti kompetisi bisnis untuk menguji ide dan bisnis mereka serta mencari tambahan modal.
Salah satu kompetisi bergensi bagi kalangan mahasiswa adalah Garudaprenuer. Garudapreneur, kali ini merupakan hasil kerja bareng dari Garudapreneur, Madre Indonesia dan Kompas Gramedia Group. Sembilan finalis telah terpilih, mereka dipertemukan di The Breeze, Serpong untuk memperdalam bisnis yang dijalankan.
Tujuan Garudapreneur ingin menciptakan generasi pengusaha muda yang berfokus pada kalangan Mahasiswa, terutama mahasiswa tingkat akhir. Hal ini dilakuan agar generasi muda di Indonesia setelah lulus bisa mandiri dengan jadi pengusaha.
Sembilan finalis yang lolos salah satunya, Wafi Muhammad Rifai. Wafi ia akrab disapa oleh teman-temanya di Intitut Pertanian Bogor (IPB). Pemuda kelahiran Tasikmalaya, 24 April 1994 ini merupakan anak muda harapan bangsa. Model bisnis Jawa Painting dengan memanfaatkan limbah kayu jati, ia membuat lukisan cukit kayu dan souvenir membuat berhak mengikuti bootcamp. Ratusan peserta, seleksi bertahap dan analisis dari juri, Wafi lalui sebagai ujian model bisnisnya bakal diterima pasar atau tidak.
Lahir dari keluarga kurang beruntung tak menyurutkan langkahnya untuk terus maju dan berprestasi. Ia punya keinginan kuat untuk kuliah walaupun tak mendapatkan dukungan biasaya dari orang tuanya. Akhirnya Alloh memberi jalan atas kegigihan, Wafi diterima di program studi Manajemen IPB dan menerima beasiswa Etos dari Dompet Dhuafa.
Kesempatan, fasilitas dan dukungan yang diperoleh dari Dompet Dhuafa tidak disia-siakan. Lajang asli Tasikmalaya ini menjuarai berbagai lomba. Wafi menjuarai lomba bisnis model canvas sehingga ia mewakili IPB maju ke tingkat nasional dalam kompetisi bisnis Garudaprenuer.
Selain di bidang bisnis, Wafi juga aktif dan berprestasi di bidang olah raga. Ia bersama tim sempat menjuarai komperisi futsal, sepakbola, voli.
Segudang prestasi tak membuatnya lupa pada asalnya, ia tetap bersahaja dan sederhana. Kantong saku boleh tambah tebal, piala berjajar di almari tapi prestasi harus terus dikejar setiap hari. Baginya, menjadi manusia terbaik adalah bagian dari tugas yang diberikan Tuhan kepada manusia agar manusia bisa memimpin alam seisinya.