EARTH HOUR: Ini Aksiku! Mana Aksimu?

AKSI SERENTAK – Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Cimahi, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Malang, Sidoarjo, Kediri, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Balikpapan, Banda Aceh, Makassar

  • Earth Hour, gerakan lingkungan terbesar di dunia kembali meluncurkan kampanye tahun 2013 berdasarkan keberhasilan yang telah dicapai tahun 2012. Earth Hour bukan hanya kampanye yang acaranya dirayakan tahunan, tapi gerakan terus menerus yang memicu aksi nyata dalam mengubah keberlangsungan hidup kita di bumi.
  • Sejak tahun 2007 ketika 2,2 juta orang ikut serta dalam Earth Hour pertama di Sydney, Australia, Earth Hour menjadi gerakan bersama di lebih dari 7.000 kota di 152 negara dengan ratusan juta peserta di tujuh benua.
  • Logo Earth Hour 60+ menunjukkan:

a. 60 menit = fokus pada dampak yang dialami oleh bumi dan tindakan positif dalam menanggulangi masalah tersebut

b. Tanda + = kegiatan Earth Hour tidak hanya 60 menit namun juga ditambah perubahan gaya hidup menjadi lebih ramah lingkungan.

  •  “Ini Aksiku! Mana Aksimu?” – inisiatif I Will If You Will dalam bahasa Indonesia – memimpin kampanye revolusioner lewat twitter yang tahun ini mampu memobilisasi 30 kota di Indonesia untuk partisipasi dalam aksi perubahan gaya hidup.
  • Sabtu, 23 Maret 2013, pukul 20.30 – 21.30 (waktu setempat), gerakan Earth Hour akan kembali dilakukan serentak di seluruh dunia. Makna dari perayaan simbolis ini untuk menunjukkan bahwa aksi ramah lingkungan dapat dimulai dari sesuatu yang mudah, murah dan bisa oleh siapa saja dilakukan.
  • Di tahun kelima pelaksanaan Earth Hour, WWF kembali mengajak individu, komunitas, media massa, praktisi bisnis, dan pemerintah untuk turut serta mematikan lampu dan peralatan elektronik yang tidak sedang dipakai selama satu jam sebagai aksi peduli penurunan laju perubahan iklim.
  • Tahun ini Earth Hour Indonesia  memfokuskan aksi ramah lingkungan: hemat energi (menggunakan listrik seperlunya saat di rumah dan tempat kerja), transportasi publik (beralih atau lebih sering menggunakan transportasi publik untuk mengurangi beban kendaraan pribadi), mengurangi sampah plastik (membawa tas belanja pakai ulang, membawa botol minum sendiri) dan mengurangi pemakaian kertas dan kertas tisu (pertimbangkan sebelum mencetak, daur ulang kertas, membawa sapu tangan pengganti kertas tisu).
  • Dalam perkembangan pasca Earth Hour, sudah banyak aksi yang dilakukan sebagai tindak lanjut kampanye ini seperti penanaman pohon di DAS Ciliwung dan mangrove di pesisir Laut Jawa melalui program NEWtrees & mybabytree.org, pembangunan mikrohidro di Desa Harowu – Kalimantan Tengah, dan akan diluncurkannya Penghargaan Aksi untuk Bumi bagi kota dan korporasi yang telah melakukan aksi berkelanjutan pada hari H Earth Hour tanggal 23 Maret 2013.
  • Tahun 2009, Earth Hour Indonesia dimulai di Jakarta. Tahun ini diikuti oleh 30 lebih kota lainnya, mulai dari Banda Aceh, Medan, Pekan Baru, Jabodetabek, Bandung, Cimahi, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Kota Batu, Sidoarjo, Kediri, Gresik, Lamongan, Bojonegoro, Denpasar, Pontianak, Palangka Raya, Banjarmasin, Balikapapan, Samarinda, Sangatta, Tarakan, Kotamobagu, Sorowako, Makassar.
  • Di setiap kota yang berpartisipasi dalam Earth Hour, walikota dan gubernur di beberapa propinsi menyatakan dukungan secara publik dengan berkenan menjadi Duta Earth Hour untuk kota/propinsi yang dipimpinnya.
  • Di Jakarta, Earth Hour berkolaborAKSI dengan lebih dari 30 komunitas:

Komunitas hijau: Peta Hijau, Desa Sejahtera, Komunitas Ciliwung, Si Dalang, Kemangteer Jakarta, Bike to Work, Diet Kantong Plastik, Indonesia Berkebun, LSPR 4C

Komunitas hobi: Himpunan Astronomi Amatir Jakarta, Line Magic, Yoyo West, Kancut Keblenger, Couch Surfing, Movie Explorer, Tumblr Indonesia, Indonesia Wildlife Photographer, Travel Addict, Indorunners, Jakarta Saber, Komunitas Historia Indonesia, Komunitas Jelajah Budaya, Wicaktala, Jumpstilt, Jumper Parkour Freerun, Parkour, BeBoy, Green Traveler

Komunitas kreatif: Ganti Baju, Pakarti, Indonesia Sketcher, Pandora Squad

Komunitas sosial: 1001 buku, Rotaract Semanggi, Gerakan Indonesia Berkibar, Berbagi Nasi, Coin A Chance

Komunitas jurnalis hijau: Blogger detik.com, SIEJ, Dewan Pers Indonesia, hijauku.com,

Komunitas online: kaskus, akuinginhijau.com, Indowebster, Yotomo

Komunitas kepemudaan: Pramuka, Young on Top

  • Earth Hour 2013 akan jatuh pada Sabtu 23 Maret 2013, di Jakarta akan dipusatkan di Taman Proklamasi.
  • Setiap tahunnya sejak 2009, tanda partisipasi Kota Jakarta dilaksanakan dengan pemadaman 5 ikon Kota Jakarta yaitu:
  1. Balai Kota
  2. Kawasan Monumen Nasional (Monas)
  3. Patung Arjuna Wiwaha
  4. Bundaran Hotel Indonesia
  5. Patung Pemuda
  • Selain itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga memadamkan gedung-gedung di bawah wewenang jajaran Pemda dan penerangan jalan umum dengan tetap memperhatikan kenyamanan dan keamanan warga Jakarta
  • Pemprov DKI Jakarta menghimbau para pengelola gedung khusunya di kawasan bisnis segitiga emas (Jl Sudirman, Jl Thamrin, Jl HR Rasuna Said dan Jl Gatot Subroto) dengan memadamkan lampu-lampu non-essential yang tidak mengganggu keamanan gedung, seperti: billboard nama/penanda gedung, lampu sorot gedung, lampu pelataran depan gedung, dan lain-lain.
  • Apa target EARTH HOUR?
    Untuk melanjutkan target efisiensi energi dan perubahan gaya hidup di kota-kota besar di dunia dengan konsumsi listrik tinggi. Dan berusaha mengaitkannya dengan potensi sumber energi baru terbarukan yang lebih bersih dan berdampak minimal pada lingkungan. Caranya: menjaring sebanyak-banyaknya individu, rumah tangga, dan bisnis untuk ikut mematikan lampu sebagai simbol kontribusi mereka terhadap penanggulangan perubahan iklim, mengedukasi publik, dan mengajak mereka melakukan perubahan gaya hidup
  • Apakah ada kebijakan pemerintah yang mendukung kampanye EARTH HOUR?
  1. UU no.30 Tahun 2007 mengenai Energi
  2. Instruksi Presiden no.2 tahun 2008 mengenai efisiensi energi dan air
  3. Peraturan Gubernur no.70 tahun 2009 mengenai konservasi energi
  4. Instruksi Gubernur DKI Jakarta no.73 tahun 2008 tentang Implementasi energi dan efisiensi air.
  5. Kebijakan Gubernur DKI Jakarta no.33 tahun 2008 tentang kriteria pemanfaatan energi dalam bangunan berpendingin udara
  6. Peraturan Pemerintah lainnya mengenai Perubahan Iklim dari Departemen terkait dan Dewan Nasional Perubahan Iklim.

ILUSTRASI

Apabila 10% penduduk Jakarta berpartisipasi dalam EARTH HOUR, maka Jakarta dapat menghemat konsumsi listriknya sebesar 300MWh, yakni setara dengan:

  1. Mematikan 1 pembangkit listrik dan menyalakan sekitar 900 desa
  2. Mengurangi 267,3 ton CO2
  3. Daya serap lebih dari 267 pohon (1 pohon mampu menyerap 1 ton CO2 dalam 20 tahun masa hidupnya)
  4. Persediaan O2 untuk lebih dari 534 orang (1 pohon mampu memberikan O2 bagi 2 orang dalam 20 tahun masa hidupnya)
  5. Apabila (300MWh = 1.080.000MJ) X Rp 200/MJ = menghemat biaya listrik hingga Rp 216.600.000,-

** 10% penduduk Jakarta diasumsikan 700 ribu rumah mematikan 2 lampu @ 10 watt setiap rumah.

Earth Hour akan berlangsung pada

Sabtu 23 Maret pukul 20.30 – 21.30

 

BERGABUNG DENGAN KOMUNITAS EARTH HOUR INDONESIA

Related Articles

Latest Articles