Bertemu Mensos, Angkie Yudistia Sampaikan Capaian Vaksinasi Khusus Disabilitas

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Menteri Sosial, Tri Rismaharini menerima kunjungan kerja dari Staf Khusus Presiden RI, Angkie Yudistia. Dalam pertemuan itu, Angkie menyampaikan laporan atas capaian vaksinasi Covid-19 khusus penyandang disabilitas yang dilaksanakan di enam provinsi, yaitu Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Yogyakarta dan Provinsi Bali.

Risma mengatakan memang sudah menjadi tugas Kemensos dalam menyukseskan program vaksinasi, terlebih khusus penyandang disabilitas. Pihaknya juga terus mendorong kepada keluarga yang didalamnya ada penyandang disabilitas untuk bisa divaksin.

“Yang pertama adalah kita mendorong untuk saudara kita penyandang disabilitas agar mau divaksin,” kata Risma, usai menerima Angkie di Kantor Kemensos, di Jakarta, Rabu (29/9).

Pada kesempatan itu, Risma juga menyampaikan berbagai persoalan menyangkut disabilitas kepada Angkie. Menurut Risma, pemerintah perlu membuat sebuah kebijakan yang mengatur khusus penyandang disabilitas yang berat.

“Kita harus membuat sebuah kebijakan untuk disabilitas yang berat, jadi disabilitas ini tidak bisa apa-apa, dia tergantung dari orang lain untuk mengurus dirinya sendiri. Permasalahannya adalah banyak keluarga disabilitas tidak mau disabilitas ditangani di balai, mereka butuh biaya besar bukan hanya untuk hidupnya, kadang ada disabilitas yang tidak bisa makan makanan yang keras sehingga mereka perlu minum susu dan pampers, dan itu butuh biaya besar,” ujar Risma.

Risma berharap kedepannya harus ada kebijakan yang mengatur mengenai hal tersebut agar meringankan beban keluarga penyandang disabilitas.

“Nanti kita bersama-sama membuat aturan yang memperhatikan teman-teman disabilitas berat jadi bukan sekadar mendapatkan program keluarga harapan atau bantuan sosial tapi keluarga disabilitas bisa diringankan bebannya,” tambah mantan Wali Kota Surabaya itu.

Tidak hanya itu, pihaknya juga akan berkolaborasi dengan Stafsus Presiden RI, Angkie Yudistia untuk membuat modul agar teman-teman penyandang disabilitas, khususnya anak-anak bisa belajar berbicara.

“Saya juga memohon kepada mba Angkie, banyak anak-anak usia 5 tahun sampai 10 tahun yang kehilangan pendengarannya, dan kita akan bekerjasama dengan Mba Angkie sebagai Staf Khusus Presiden untuk membuat modul agar peran orang tua bisa lebih aktif,” tambah Risma.

Staf Khusus Presiden RI, Angkie Yudistia menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi tinggi kepada Menteri Sosial, Tri Rismaharini dalam menyukseskan program vaksinasi khusus penyandang disabilitas yang dilaksanakan di enam provinsi di Pulau Jawa – Bali. Pada vaksinasi khusus disabilitas ini dialokasikan sebanyak 450.000 dosis untuk pemberian dua dosis, jadi untuk penyuntikan pertama dialokasikan 225.000 dosis, begitupun dengan dosis kedua.

Menurutnya, program vaksinasi khusus penyandang disabilitas merupakan kolaborasi antara Kemensos, Kemenkes, Kemendagri dan Staf Khusus Presiden, dan kolaborasi itu telah berjalan sesuai tupoksi masing-masing.

Ketiga kementerian tersebut memiliki tugas pokoknya masing-masing, seperti Kemensos memiliki peran memberikan data jumlah penyandang disabilitas yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19, Kemenkes berperan mendistribusikan vaksin Sinopharm ke daerah-daerah yang dijadikan lokasi vaksinasi dan Kemendagri mendata penyandang disabilitas yang tidak memiliki nomor induk kependudukan sebagai salah satu syarat untuk bisa divaksin.

“Saya ucapkan terima kasih banyak kepada Menteri Sosial Ibu Tri Rismaharini atas kolaborasi yang terjalin dalam menyukseskan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 khusus penyandang disabilitas. Sebanyak 450.000 dosis dialokasikan untuk penyandang disabilitas, dan dosis pertama sebanyak 225.000 telah disuntikkan ke teman-teman penyandang disabilitas. Seperti kita ketahui bahwa vaksinasi ini menggunakan vaksin jenis Sinopharm yang merupakan vaksin hibah dari Raja Uni Emirat Arab untuk Presiden Joko Widodo. Tanpa dukungan dari Kemensos, Kemenkes dan Kemendagri rasanya sulit menyukseskan vaksinasi ini, sekali lagi saya ucapkan terima kasih banyak Ibu menteri Sosial,” ujar Angkie Yudistia, saat bertemu dengan Menteri Sosial, di Kantor Kemensos, Jakarta Pusat, Rabu (29/9).

Dihadapan Mensos, Angkie mengatakan bahwa vaksinasi Covid-19 khusus penyandang disabilitas untuk pemberian dosis pertama di Pulau Jawa – Bali telah mencapai 95,24%. Dan kini pemberian vaksin dosis kedua sedang berlangsung hingga awal Oktober nanti. Angkie mengaku sempat pesimis dengan program vaksinasi untuk disabilitas ini bisa berjalan lancar dan sukses, namun berkat dukungan dari kementerian serta organisasi penyandang disabilitas, ia pun mulai optimis. Menurutnya, capaian luar biasa ini tidak terlepas dari kolaborasi lintas sektoral yang dibangun sejak bergulirnya pelaksanaan vaksinasi untuk disabilitas ini.

“Alhamdulillah vaksinasi khusus penyandang disabilitas untuk dosis pertama telah mencapai 95,24%, jujur saja saya sempat mau nyerah tapi melihat semangat teman-teman dari Kemensos di daerah, relawan, dan tenaga medis yang begitu luar biasa, membuat saya yakin kalau vaksinasi ini bisa mencapai target maksimal, dan alhamdulilah itu bisa terwujud berkat kolaborasi lintas sektoral,” tambah Angkie.

Angkie juga berharap kedepannya dapat terbangun kolaborasi lanjutan lintas kementerian/lembaga untuk pemberdayaan penyandang disabilitas sebagai upaya pemerintah dalam memenuhi hak-hak difabel menuju Indonesia yang ramah terhadap disabilitas.

“Semoga di program kerja berikutnya terbangun kembali kolaborasi seperti ini lagi dan Kemensos bisa memberikan dukungan agar hak-hak penyandang disabilitas, perlahan-lahan dapat terwujud,” kata Angkie.[**]

Related Articles

Latest Articles