Suarajakarta.co, JAKARTA – Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah merilis panduan teknis tentang beraktivitas selama pandemi coronavirus. Dalam panduan tersebut WHO menganjurkan masyarakat untuk bersepeda dan berjalan kaki guna menghindari kontak fisik, serta memperlambat pandemi ini.
Panduan teknis tersebut dikeluarkan kantor perwakilan WHO di Eropa. WHO mengatakan jika kota-kota di dunia telah mengeluarkan berbagai jurus untuk memperlambat pandemi coronavirus di wilayahnya. Di sisi lain banyak masyarakat yang tetap keluar rumah untuk bekerja atau memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk bersepeda atau berjalan kaki,” tulis WHO dalam panduan teknisnya. Sambil tetap menjaga jarak, kedua olahraga itu bisa memenuhi persyaratan minimum untuk aktivitas harian. Apalagi pandemi coronavirus membuat olahraga dan kegiatan rekreasi dibatasi. Pemerintah mengimbau warganya agar tetap di rumah. Masyarakat hanya boleh keluar rumah untuk sesuatu yang sangat penting.
WHO juga mengeluaran panduan teknis kepada masyarakat yang biasa menggunakan transportasi umum seperti bus, kereta api, kapal feri, taksi hingga trem. “Ketika Anda meninggalkan transportasi publik, taksi atau mobil pribadi, bersihkan tangan dengan air dan sabun sesegera mungkin,” jelas WHO.
Imbauan WHO bisa menjadi angin segar untuk cyclist, khususnya yang berada di Eropa. Sebab ada banyak negara yang melarang warganya bersepeda. Salah satunya ialah Perancis. Mereka melarang warganya bersepeda untuk meminimalisasi potensi kecelakaan di jalan raya. Sebab rumah sakit di Perancis fokus pada penanganan coronavirus.
Sementara itu, Konfederasi Industri Sepeda Eropa (CONEBI) mendesak lebih banyak negara di Eropa untuk membiarkan toko sepeda tetap buka. Mereka mencatat bahwa toko sepeda sudah dibuka kembali di Austria pada 14 April, dan di Jerman pada 20 April. Sedangkan Denmark, Belanda dan Inggris telah mengizinkan bengkel sepeda beroperasi lagi.
Sumber: mainsepeda, WHO