SuaraJakarta.co, JAKARTA – Gubernur DKI Anies Baswedan mengimbau kepada warga Jawa Tengah untuk memilih pemimpin yang bersih dan tidak memiliki masalah apapun terkait dengan tata kelola pemerintahan.
Hal itu disampaikan Gubernur Anies saat menerima silaturahim dari Cagub Jawa Tengah Sudirman Said di Balaikota, Jakarta, Selasa (26/8).
“Saya berharap pada warga Jateng untuk memilih pemimpin yang bersih, pemimpin yang tidak memiliki masalah apapun yang terkait dgn tata kelola pemerintahan,” jelas Anies.
Diketahui, hubungan Anies dan Sudirman Said memang terkenal akrab. Keduanya pernah menjadi menteri di era Presiden Jokowi, dan Sudirman Said juga pernah memimpin Tim Sinkronisasi selama enam bulan sebelum Anies dilantik sebagai Gubernur DKI.
“Bila Jateng menjadi provinsi yang juga maju karena pemimpinnya bersih, tata kelola pemerintahannya akan baik dan semua program-program yang terkait dengan pengentasan kemiskinan, serta program terkait dengan keadilan dan kesejahteraan bisa berjalan dengan baik,” harapnya.
Dari hasil survei terbaru yang dirilis oleh Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) elektabilitas Sudirman Said-Ida Fauziyah lebih unggul dibandingkan Ganjar Pranowo-Taj Yasin. Sudirman Said diusung oleh PKS, Gerindra, PAN, dan PKB; sedangkan Ganjar Pranowo diusung PDI-P, Nasdem, PPP, dan Demokrat.
“Elektabilitas dua pasangan calon yang maju dalam Pilgub Jateng hanya berselisih antara 5 dan 6 persen,” kata Direktur Eksekutif LKPI Region Jawa Tengah Onesimus Hihika di Semarang, Minggu (24/6).
Dari hasil survei yang dilakukan dalam kurun waktu antara 5 dan 20 Juni 2018 itu, pasangan Ganjar Pranowo/Taj Yasin memperoleh tingkat elektabilitas sekitar 37 – 38 persen, sedangkan pasangan Sudirman/Ida meraih sekitar 43 – 44 persen.
Ia menjelaskan bahwa survei yang menggunakan metode kuesioner ini mengambil 1.245 sampel pemilih yang tersebar di 27 kabupaten/ kota.
Pemilihan pemilih yang menjadi sampel sendiri mengacu pada basis data DPT KPU.
Ia menyebut ada beberapa variabel dalam kuesioner yang disampaikan tersebut, termasuk berkaitan dengan kasus hukum yang mungkin menjerat kedua pasangan calon.
Dari hasil survei ini sendiri diketahui bahwa kasus dugaan korupsi KTP elektronik yang menyangkut nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berdampak besar pada pertimbangan pemilih dalam menentukan pilihannya.
“Selain itu, banyak kepala daerah di Jawa Tengah yang berasal dari PDIP yang terjerat KPK ikut memengaruhi pilihan,” katanya.
Pilgub Jawa Tengah sendiri akan berlangsung pada Rabu esok 26 Juni 2018.