Kerja Sama dengan Hong Kong, Pemprov Bentuk Akademi Transportasi Jakarta

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk terus membangun sarana dan prasarana MRT Jakarta yang tidak hanya fisik, melainkan juga kapasitas sumber daya manusia yang menunjang hal tersebut.

Oleh karena itu, bertempat di Balai Agung, PT MRT Jakarta sebagai BUMD plat merah Pemprov DKI, membentuk Jakarta Transport Academy bekerjasama dengan MTR Academy Hong Kong, Kamis (1/2).

Kerja sama itu bertema “Pembangunan Kapasitas dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Operasi Kereta Api”. Hadir dalam kesempatan itu Direktur Utama William Sabandar dan Presdir MTR Academy Hong Kong Morris Cheung. Penandatanganan Kerja Sama (PKS) ini disaksikan langsung oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno.

Dalam sambutannya, Wagub Sandiaga berharap Akademi Transportasi Jakarta itu nantinya terbuka untuk operator transportasi massal lainnya seperti LRT dan BRT.

“Akademi ini akan mendorong talenta dan budaya bertransportasi masyarakat kelas dunia, selain infrastruktur transportasi massal kelas dunia,” harapnya.

Politisi Gerindra ini tak lupa mengingatkan bahwa Hong Kong dan Jakarta adalah sister cities. “Saya selalu menggunakan kereta MTR (Hong Kong) bila sedang berada di Hong Kong,” ungkap ia.

“Meskipun saat ini MRT Jakarta sedang mengejar target penyelesaian pembangunan fase 1, harus tetap mengutamakan aspek safety,” pungkas ia.

Sebagai rangkaian dari penandatanganan PKS tersebut, PT MRT Jakarta juga menyelenggarakan “Lokakarya Sistem Transportasi Urban Terintegrasi: Pembelajaran dari Hong Kong menuju terwujudnya Akademi Transportasi Jakarta”.

Diketahui, Kerja sama dengan MTR Hong Kong dimulai sejak Mei 2017 melalui program pelatihan bernama “Executives and Government Officials MTR Academy Hong Kong” yang diikuti oleh jajaran pimpinan PT MRT Jakarta.

Hadirnya MRT Jakarta adalah terobosan baru bagi transportasi publik di kota ini. Tidak hanya akan meningkatkan mobilitas, MRT Jakarta juga akan memberikan manfaat tambahan, seperti perbaikan kualitas udara dan salah satu solusi mengatasi kemacetan, dengan adanya perubahan gaya hidup masyarakat Jabodetabek yang beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi publik. (RDB)

Related Articles

Latest Articles