Mendidik Anak Jaman Now Dengan Komunikasi Efektif di Era Digital

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Memiliki anak merupakan kebahagiaan bagi orangtua. Namun, di balik itu semua, ada tanggung jawab besar orangtua untuk mendidik anak-anaknya, hingga menjadi anak yang sukses dunia dan akhirat.

Perkembangan dunia semakin berubah. 1400 tahun yang lalu, Nabi Muhammad SAW telah berpesan dalam sabdanya, yakni didiklah anak sesuai jamannya.

Saat ini anak-anak sudah berada pada jaman teknologi. Generasi ini dinamakan generasi milenial yang tak lepas dari kecanggihan teknologi. Untuk itu, para orangtua, terutama ibu, dituntut untuk belajar dan menjadi ibu cerdas untuk mendidik anaknya.

Menurur Ustadzah Ellina Supendi, kebanyakan masalah yang ditimbulkan oleh anak-anak adalah dari masalah orangtuanya. Misalnya orang tua terlalu keras dalam mendidik atau orangtua terlalu sibuk dengan pekerjaan. Sehingga lalai memperhatikan anaknya.

“Selalu kontrol segala ucapan karena ucapan adalah doa, mindset di kepala ibu harus positif tapi bukan denial,” ujar Ustadzah Ellina Supendi dalam ceramahnya.

Selain itu, sering-sering berdoalah untuk anak-anak dalam sholat, ketika melihat anak kita sedang tidur dan saat anak berlaku kera

Berdoalah: “Ya Allah lindungi lah anak-anak ku sebaik-baiknya perlindungan-MU”

“Bapak yang sholehlah yang menjamin anak-anaknya dari pergaulan yang salah,” tamhahnya.

Menurut Ustadzah Ellin, kesenjangan komunikasi biasanya terjadi karena adanya gap generasi, terjadi bukan hanya antara orangtua dan anak tapi juga guru dan murid.

“Anak adalah aset dan tanggung jawab kedua orangtuanya. Mereka dilahirkan dalam keadaan fitrah. Oleh karena itu terimalah anak-anak apa adanya,” katanya.

Konsep ‘berkatalah yang baik atau diam’ wajib dilakukan saat kita sedang kesal pada anak. “Saat marah tarik nafas 3x dan sebelum bicara, bacalah audzubillahiminasyaitonirrojim,
agar syaitan tidak masuk mempengaruhi amarah kita,” tipsnya.

Cara menjalin komunikasi efektif dengan kids jaman now;

1. Gunakan bahasa santun/kalimat yang baik

Jika anak sengaja membuat kita marah jangan biarkan kita terbawa rasa marah.

2. Hindari konflik dan sesekali masuki dunia mereka.

Pelajari teknologi agar bisa beri pemahaman baik buruknya teknologi, bagaimana bermedsos yang aman. Belajarlah menjadi mama yg asik.

3. Jangan suka membandingkan (anak dengan anak yabg lainnya.

4. Lepaskan masa lalu, turunkan ekspresi dan dorong mereka untuk bicara.

5. Menghargai pendapat anak dan jadilah pendengar yang baik.

Belajarlah sedekah kuping. Beri kesempatan anak bicara,  menurut pendapat dia. Kemukakan pendapat kita setelahnya tanpa menjadi defensif.

6. Sabarlah dlm melakukannya, lihatlah waktu yang terbaik.

Waktu yang tepat untuk menasihati menurut Rasulullah:

1. Di kendaraan (karena gak bisa kemana-mana)
2. Saat sakit (dengan empati)
3. Saat makan

Anak adalah peniru ulung. Ia akan meniru apa yang dilakukan orangtua. Jika orangtua terlanjur memberi contoh yang salah, orangtua janga ragu untuk meralat, menghapus dan bahkan meminta maaf.

Mengajarkan anak dengan bahasa yang baik. Jika menyuruh anak sholat dengan marah-marah, maka yang terekam oleh anak, adzan adalah saatnya Mama marah, bukan sholatnya. (EDI)

Related Articles

Latest Articles