SuaraJakarta.co, Jakarta – “Mumpung masih mahasiswa, gunakan waktu sebaik-baiknya menikmati dunia kampus, kumpul dengan teman-teman, nongkrong, ikut UKM (unit kegiatan mahasiswa), dan lain-lain,” sanggah seorang mahasiswa Universitas Islam Nasional (UIN) pada rekannya. Sanggahan ini muncul saat dikomentari tentang gaya hidupnya yang kurang sehat. Mulai dari jarang olahraga, lebih sering mengkonsumsi makanan instan atau junk food, kurang istirahat, begadang, banyak minum kopi, sampai merokok.
Dia beralasan sebagai anak kost sekaligus mahasiswa yang hidup sendiri di rantau, tidak banyak waktu luang yang dimilikinya. Waktunya harus dibagi untuk mengerjakan tugas dari dosen, menjalani SKS (system kredit semester) yang diambil, serta mengikuti berbagai kegiatan kampus.
Pekan lalu dua orang teman sekampusnya terserang virus penyakit hepatitis A. Seorang lain menderita diare, bahkan ada yang terserang DBD dan typus.
Kini, setelah hampir 3 bulan kampus libur dari segala aktivitasnya, para mahasiswa kembali dengan hiruk pikuknya menikmati dunia kampus. Kembali kurang istirahat, kembali lebih sering bergadang, kembali menikmati junk food, dan kurang memperhatikan makanan sehat. Daya tahan tubuh pun melemah. Alhasil, ketika virus menyerang tubuh tidak dapat menangkalnya.
Selain faktor dari dalam tubuh, faktor dari luar seperti kebersihan lingkungan pun ikut andil dalam kesehatan. Banyaknya kegiatan tidak hanya mempengaruhi gaya hidup para mahasiswa kost, tetapi juga menurunkan kesadaran terhadap kebersihan lingkungan tempat tinggalnya. Sampah menumpuk, pakaian kotor menumpuk dan barang-barang yang tidak tertata rapi menyebabkan bakteri dan virus betah di dalamnya. Ini memperparah kurang optimalnya kondisi kesehatan mahasiswa.
Mahasiswa adalah penerus estafet pembangunan bangsa. Namun, itu harus didukung dengan kekuatan fisik dan rohani. Ayo, bangun bangsa dengan menjadi pemuda sehat yang peduli dengan kesehatan diri dan kebersihan. Ubah gaya hidupmu demi bangsamu. Mahasiswa yang sehat, memang harus cermat dalam mengatur pola hidupnya. Salam Sehat !
Septi D. Prameswari | Penulis adalah Peserta Akademi Jurnalis SuaraJakarta.co
