Gema Keadilan DKI Jakarta Minta Pemerintah Tegas Terhadap Gerakan Komunisme di Indonesia

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Gema Keadilan DKI Jakarta meminta pemerintah agar menindak tegas gerakan komunisme di Indonesia. Pasalnya, akhir-akhir ini masyarakat mulai resah dengan isu kebanngkitan ideologi komunisme.

Atas dasar itu, Kabid Politik Gema Keadilan DKI Jakarta, Setiyono turut merespon indikasi tersebut agar pemerintah berperan aktif dalam melindungi masyarakat terkait paham komunisme.

“Indonesia memiliki luka sejarah akibat pengkhianatan PKI. Mereka dua kali melakukan pemberontakan terhadap NKRI. Pertama pemberontakan Madiun 18 September 1948. Kedua, Gerakan 30 September 1965. Semua pemberontakan itu telah memakan banyak korban jiwa. Rakyat, tokoh agama dan juga tokoh militer banyak menjadi korban pemberontakan tersebut,” ungkap Setiyono kepada suarajakarta.co, Selasa (19/9/2017).

Menurut Setiyono, setiap negara yang menganut paham komunisme cenderung berakhir dengan kegagalan. Selain itu, negara dan warga menjadi tidak kondusif.

“Negara-negara dunia yang menerapkan paham komunisme, cenderung menjadi negara gagal dan cenderung menjadi negara yang tidak kondusif, baik itu tidak kondusif secara psikologi warga dan juga tidak kondusif dalam hal demokrasi. Contoh Uni Soviet, negara adidaya itu kini hanya tinggal sejarah. Karena Ideologi Komunisme selalu memilih kekerasan ketika membuat gerakan merekonstruksi sebuah negara. Sebagaimana yang pernah di lakukan Musso, Amir Syarifudin, Untung dan Aidit. Dan dalam skala dunia, ada Lenin di Soviet, dan Mao Zedong di China. Aktivitas terorisme dan pembantaian menjadi hal yang biasa dalam pergerakan komunisme. Ini berbahaya bagi keberlangsungan negara kita. Oleh karenanya, Pemerintah harus tegas dan konsisten menindak semua aktivitas yang mengindikasikan kebangkitan ideologi komunis ini. Sebelum terjadi benturan ideologi dan konflik fisik antar masyarakat ” papar Setiyono. (JUN)

Related Articles

Latest Articles