SuaraJakarta.co, JAKARTA – Ketua Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo mengaku prihatin atas apa yang terjadi di internal tubuh KPK. Sebab, Bambang menilai friksi tersebut sudah tidak wajar dan berpotensi menampilkan ketua bayangan atau komisioner ke-6.
“Untuk tujuan penguatan peran dan fungsi, sekaligus mencegah meluasnya ekses penyalahgunaan wewenang, KPK harus terbuka terhadap koreksi,” jelas Bambang sebagaimana rilis yang diterima suarajakarta.co, Minggu (3/9).
Politisi Golkar itu pun menambahkan kehadiran Direktur Penyidikan (Dirdik) KPK, Brigjend Pol Aris Budiman ke DPR adalah bukti bahwa terjadi friksi yang serius dalam KPK. Meskipun demikian, Bambang menyayangkan bahwa kehadiran Aris justru malah disalahartikan sebagai upaya pembusukan dari dalam.
“Aneh bin ajaib, karena para pencemooh Aris berasumsi bahwa orang-orang di dalam KPK itu innocent. Karena bukan pendosa, mereka tidak boleh dituduh macam-macam, jangan pula dikritik. Tapi, semua itu tak lebih dari upaya membentuk opini publik untuk coba mempertahankan status quo KPK saat ini. Entah keuntungan seperti apa yang mereka dapatkan dengan memperlihatkan perilaku anti perubahan seperti itu,” tegas Presidium Nasional KAHMI 2012-2017 ini.
Oleh karena itu, DPR mengajak semua elemen masyarakat agar mendukung KPK. Tetapi, tambah Bambang, mendukung tanpa sikap kritis adalah sebuah kebodohan. Sehingga, KPK harus semakin terbuka dari waktu ke waktu agar semakin kuat.
“Tidak antikritik, pun tidak boleh anti perubahan. Percayalah, tidak ada yang ingin melemahkan KPK. Jadi, jangan terlalu cepat menuduh para pengritik KPK sebagai pihak yang ingin melemahkan KPK. Sikap seperti ini cengeng dan kekanak-kanakan,” jelas Bambang. (RDB)