SuaraJakarta.co, BANDUNG – Pasca melakukan deklarasi dini untuk Pilgub Jawa Barat dengan mengusung Ridwan Kamil, Partai Nasdem mulai ditinggalkan banyak koalisi.
Setelah PKS dan Gerindra sepakat untuk koalisi dengan mengusung Dedy Mizwar dan Ahmad Syaikhu, kini koalisi partai lainnya terbentuk masih tanpa melibatkan Partai Nasdem.
Koalisi kedua tersebut adalah Partai Demokrat (PD), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Hanura.
Kesepakatan tersebut diputuskan seusai rapat khusus yang mempertemukan Ketua DPW PPP Jawa Barat Ade Munawaroh, Ketua Partai Demokrat Jawa Barat Iwan Sulandjana, Ketua PAN Jawa Barat Hasbullah Rahmat, perwakilan Ketua DPW PKB Jawa Barat dan perwakilan DPD Partai Hanura Jawa Barat di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Senin (21/8/2017) malam.
“Alhamdulillah malam ini kami berkumpul untuk menyamakan persepsi kesepahaman untuk Jabar yang lebih baik. Berkumpulnya kami ini adalah bentuk sikap kami terhadap kondisi di Jabar yang sampai hari ini masih cair,” ujar Ketua DPW PPP Jawa Barat Ade Munawaroh, Senin malam.
Ade menjelaskan alasan tidak mengundang Partai Nasdem dalam rapat tersebut. Menurut dia, rencana koalisi yang dijalin oleh lima parpol tersebut belum masuk ranah pengusungan bakal calon gubernur.
“Karena kita bicara hari ini belum bicara calon. Nasdem sudah mendeklarasikan punya calon dan saya pikir tidak masuk agenda kami,” ujarnya.
Ade menambahkan, koalisi yang bakal dijalin oleh lima parpol tersebut memiliki tujuan prioritas, yakni menempatkan kader salah satu partai yang memiliki potensi untuk menjadi pemimpin di Jawa Barat di luar tokoh-tokoh non-partai.
Diketahui, calon gubernur yang diusung, haruslah dari partai politik atau gabungan partai politik yakni 20 persen jumlah kursi di DPRD Jawa Barat atau 25 persen.
“20 persen itu berarti 20 kursi,” ujar Ketua KPU Jawa Barat, Yayat Hidayat, Jumat (17/3/2017)
Total kursi koalisi PKS dan Gerindra telah mencukupi yaitu 23 kursi. Koalisi lima partai di atas adalah 45 kursi. Sedangkan, jika koalisi PDIP dan Golkar terbentuk maka mencapai 37 kursi. Dan Nasdem tidak bisa mengusung karena hanya memiliki 5 kursi. (IMAN)