Cara Melindungi Anak Anda dari Konten Dewasa di Internet. Orangtua Wajib Baca!

Internet adalah alat pendidikan yang bagus bagi anak-anak, yang dapat digunakan untuk mendukung proses belajar mereka. Namun, dunia online juga memiliki sisi gelap. Menjadi tanggung-jawab
orangtua untuk melindungi anak dari bahaya online.

Survei yang dilakukan oleh Net Aware belum lama ini dengan responden 1.725 anak sekolah dan 500 orang-tua
murid dilakukan dengan memanfaatkan 50 situs media sosial paling populer untuk mengungkapkan potensi
risiko yang dihadapi oleh anak-anak dalam hal konten berbahaya yang mereka konsumsi saat berselancar di
internet. Ditemukan bahwa separuh dari anak-anak yang disurvei telah melihat materi dewasa berkaitan
dengan seksual, kekerasan atau materi dewasa lainnya di media sosial, melalui situs seperti ChatRoulette,
Omegle dan Tumblr dinilai sangat berisiko tinggi untuk konten seksual. Anak-anak masih merasa terlalu mudah
untuk mengakses konten yang berpotensi berbahaya secara online.

Temuan ini bertentangan secara langsung dengan pandangan orangtua, yang menilai situs tersebut berisiko
rendah. Ketidakcocokkan ini masih bisa diperdebatkan dari fakta bahwa anak-anak juga diketahui tidak
menceritakan atau melaporkan materi tidak pantas yang mereka temui pada sebagian besar situs-situs yang
mereka kunjungi.

Selain itu, sekitar 78% anak-anak mengaku bergabung dengan situs media sosial sebelum mencapai usia
minimum, pada gilirannya membuat mereka lebih rentan terhadap kandungan berbahaya dan kondisi ini di luar
sepengetahuan orang-tua mereka.

Anak-anak sering menganggap internet adalah entitas magis yang mampu menjawab segala macam pertanyaan
bahkan pertanyaan yang yang tidak jelas sekalipun, tapi apa yang tidak mereka ketahui adalah virus, privasi
online, phishing, etika bersosial media, masalah keamanan internet dan yang mengkhawatirkan adalah kontenkonten
dewasa.

Untuk membuat mereka terhindar segala macam bahaya internet, orang-tua berkewajiban menginfomasikan
anak-anak tentang perlunya proteksi diri dari bahaya internet dan tentu saja akan banyak tantangan untuk
mewujudkannya. ESET memberikan beberapa saran yang mungkin berguna membantu orangtua melindungi
anak dari konten dewasa:

1. Masuk ke dunia anak
orang-tua harus terlibat langsung dengan kegiatan anak agar tahu apa yang anak lakukan. Dengan belajar
dan memahami aktivitas yang dilakukan anak, orangtua dapat mengambil tindakan yang tepat untuk
memproteksi mereka.

2. Aturan main
Tentukan berapa lama anak-anak boleh melakukan aktivitas online dan situs mana saja yang boleh mereka
kunjungi. Pilih mesin telusur, peramban, situs web, dan aplikasi mana yang terbaik untuk digunakan oleh anak Anda. orangtua bisa membuat daftar dan perjanjian mengenai aturan yang dibuat dan konsekwensi
jika mereka melanggarnya.

3. Ajari anak melindungi privasi mereka
Anak tidak akan sepenuhnya memahami risiko bahaya mengungkap informasi pribadi secara online, karena
itu orang-tua harus mengingatkan hal ini kepada anak seperti:
• Jangan pernah memberi nama, nomor telepon, alamat e-mail, password, alamat pos, sekolah, atau
gambar tanpa seizin orangtua.
• Jangan membuka e-mail dari orang yang tidak mereka kenal
• Jangan menanggapi pesan yang menyakitkan atau mengganggu
• Tidak mengijinkan mereka bertemu dengan siapa pun secara online tanpa pengawasan dan izin orangtua.

4. Parental Control
ESET menyarankan orang-tua menggunakan software parental Control di setiap perangkat yang digunakan
anak, termasuk ponsel, tablet, dan PC desktop untuk menyaring konten web yang seharusnya tidak dilihat
anak.

5. Pantau histori browsing
Pantau konten yang dilihat. Tinjau kembali apa yang anak-anak Anda lihat dan tetap yakin bahwa mereka
mematuhi aturan yang disepakati dan tidak menemukan hal-hal berbahaya secara online karena
ketidaksengajaan.

6. Lokasi adalah kunci
Jaga agar komputer tetap berada di tempat yang sentral, di mana mudah untuk memantau penggunaannya.
Sehingga memudahkan orangtua mengawasi aktivitas anak, dan anak tentu juga tidak akan berani untuk
mencoba-coba mencari tahu hal-hal yang belum pantas untuk diketahui.

7. Jadilah karib mereka
Anjurkan anak untuk datang langsung kepada Anda saat dia melihat sesuatu yang membuatnya tidak
nyaman, dan pastikan Anda tidak akan bereaksi berlebihan, menyalahkannya, atau melarang mereka untuk
online. Ajarkan anak-anak untuk menghindari konten yang tidak sesuai.

Director Marketing PT Prosperita – ESET Indonesia, Chrissie Maryanto sangat menyayangkan masih begitu
mudahnya anak-anak mengakses konten dewasa di internet.

Chrissie mengatakan “Sudah sepatutnya anak-anak mendapat perlindungan dan perhatian lebih dari orang dewasa, khususnya orangtua, semakin mudahnya akses internet harus diimbangi dengan penggunaan teknologi yang tepat, seperti Parental Control yang salah satu kemampuannya menyortir situs-situs yang membahayakan atau tidak pantas dikonsumsi oleh anak-anak, sehingga meski dengan pengawasan minim, orang-tua dapat tenang karena anak tidak akan lagi mampu
mengakses situs dengan konten dewasa.”

“Selain itu, sesuai dengan Konvensi Hak Anak pada tahun 1989 oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) orangtua
mempunyai kewajiban untuk memenuhi hak anak, yang diantaranya adalah hak bermain, mendapat pendidikan
dan mendapatkan perlindungan.” tambah Chrissie.

Related Articles

Latest Articles