SuaraJakarta.co, JAKARTA – Pasangan calon (paslon) gubernur DKI Jakarta Anies-Sandi memiliki konsep dengan tegas menolak penggusuran. Paslon nomor urut tiga itu memiliki program akan menghilangkan kemiskinan, bukan menghilangkan orang miskin.
Hal tersebut sering disosialisaikan paslon Anies-Sandi dalam kampanyenya ke setiap wilayah di Jakarta. Soal penggusuran yang sering dilakukan oleh Pemprov DKI, Anies menilai itu bukan solusi terbaik. Dengan demikian, paslon Anies-Sandi menawarkan dengan cara menata ulang, dilakukan musyawarah, dan selalu memperhatikan hak setiap warga DKI Jakarta.
Dengan konsep seperti itu, Direktur WALHI Jakarta, Puput TD Putra menilai konsep yang ditawarkan Anies-Sandie cukup jelas. Namun, Puput juga menginginkan impelmentasinya harus dipaparkan secara rinci.
“Konsepnya cukup jelas, tapi implementasinya belum dipaparkan lebih rinci,” ujar Puput seperti dikutip bbc.com usai debat kandidat cagub DKI pertama, Jumat (13/1/2017).
Soal penataan ulang, kata Puput TD Putra, perlu konsekuensi yang nyata.
“Tata lingkungan bukan hanya fokus pada bantaran sungai, tengah kota juga harus di tata, karena banyak terjadi alih fungsi lahan sebelumnya. Perlu ada audit tata ruang, audit lingkungan menyeluruh dan ketegasan pemerintahannya dalam menjalankan peraturan, khususnya peraturan hukum lingkungan”, saran Puput untuk paslon nomor urut tiga. (JML)