SuaraJakarta.co, JAKARTA – Di tengah polemik kelanjutan proyek reklamasi, warga DKI, Muayat, yang tinggal di Tambora minta Cagub DKI Anies Baswedan dengan tegas untuk menghentikan proyek bernilai ratusan triliun tersebut.
Pasalnya, Muayat menilai reklamasi perlu ditolak karena berbahaya untuk kesatuan Indonesia.
“Saya inginkan satu, ketika Bapak jadi gubernur. Tolong reklamasi dihentikan. Ini bahaya untuk NKRI, bukan saja Jakarta. Karena sebagaimana kita ketahui, proyek reklamaai itu untuk menampung warga dari etnis Tionghoa,” ujar Muayat yang juga Ketua RT 04/04 di Jl. Terate 7, Jembatan Lima, Tambora, Jakbar, sebagaimana dikutip dari laman Detik, Senin (14/11/2016).
Muayat berharap, Anies ketika nanti terpilih menjadi gubernur dapat menghentikan proyek tersebut.
“Mohon, bahwa ada kekuatan hukum. Barangkali Pak Anies yang merapat ke ulama dan instansi terkait dapat menentukan kebijakan,” ujarnya.
Menanggapi ini, Anies menegaskan bahwa stop reklamasi adalah salah satu agenda utama saat dirinya terpilih menjadi Gubernur DKI. Pasangan nomor 3 bersama dengan Sandiaga Uno akan mengumumkan secara resmi kepada publik untuk serius menolak proyek Basuki Tjahaja Purnama yang sarat dengan korupsi tersebut.
“Ini adalah salah satu hal perhatian mendasar bagi kita. Kita sama-sama ingin menyelamatkan Indonesia. Kita sepakat soal itu. Diumumkan bulan sekarang. Saat ini kita sedang siapkan dokumen-dokumennya. Semua harus berjalan demi rakyat banyak. Bukan kepentingan segelintir kelompok orang,” kata Anies menanggapi.
Diketahui, Anies-Sandi memiliki 23 janji kerja untuk warga Jakarta sepanjang 2017-2022. Salah satu agenda terbesarnya adalah menghentikan reklamasi di Teluk Jakarta.
“Menghentikan Reklamasi Teluk Jakarta untuk kepentingan pemeliharaan lingkungan hidup serta perlindungan terhadap nelayan, masyarakat pesisir dan segenap warga Jakarta,” begitu salah satu dari 23 janji Anies-Sandiaga.