SuaraJakarta.co, JAKARTA – Sahabat Jakarta bekerjasama dengan Ketua Paguyuban PKL loksem JP se Jakarta Pusat menggelar festival kuliner dan pakaian yang ditampilkan 100 pedagang lokasi sementara JP, binaan Sudin Koperasi Usaha Mikro Kecil, Menengah dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Pusat, Minggu (30/10/2016) pagi.
Ketua Paguyuban PKL loksem JP se Jakarta Pusat, Slamet Riyadi mengaku pihaknya hanya mendukung serta berpartisipasi dalam kegiatan Bazar kuliner yang digelar sahabat Jakarta. “Bazar yang digelar hari ini hanya 1 hari dan acara seperti ini sudah yang kedua kalinya diadakan disini”, ungkap Slamet dilokasi acara.
Meski begitu, ia berharap dengan digelarnya kegiatan tersebut, Pemprov DKI Jakarta dapat memperhatikan pasar-pasar tradisional yang diikuti oleh 100 PKL binaan loksem se Jakarta Pusat.
“Ada 100 pedagang kaki lima makanan kuliner dan pedagang lainnya yang memperlihatkannya produk unggulannya. Artinya mereka pedagang yang merupakan ujung tombak yang harus diperhatikan Pemda DKI Jakarta”, jelas Slamet.
Sementara, Djarot Syaiful Hidayat berjanji akan mendukung sepenuhnya dengan memfasilitasi dan memasarkan produk makanan kuliner betawi.[ “Makanan khas betawi kita akan dukung karena makanan ini tidak kalah enak, tidak kalah sehat dan tidak kalah gizi nya”, ucapnya.
Ia pun akan memfasilitasi dan memasarkan makanan kuliner di Indonesia hingga sampai internasional.“Nanti kita bikin yang bagus dan fasilitasi dan pasarkan ke internasional”, katanya.
Djarot menambahkan, kegiatan yang diadakan sahabat jakarta dan Ketua paguyuban PKL jakpus ini harus mendapatkan perhatian dari kita semua. Untuk membangun masyarakat kita untuk masyarakat yang lebih berbudaya dan toleran. “Mari kita teruskan bersama-sama untuk membangun Jakarta dengan melestarikan dan membina makanan-makanan khas betawi”, ujarnya.
Diacara tersebut, Djarot selanjutnya bergegas untuk blusukan ke tempat wilayah lain. ia pun mengucapkan selamat kepada warga Jakarta Pusat untuk bersama-sama menikmati Festival budaya betawi pecenongan.”Saya mohon maaf, karena saya harus blusukan ke tempat-tempat lain, untuk menyerap aspirasi masyarakat dan menindaklanjuti permasalahan di masyarakat”, singkatnya (Ivan)