Saking Bahagianya, Ratusan Warga Tionghoa Rela Berhujan Ria demi Foto dan Dukung Sandiaga

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Meskipun memiliki kesamaan etnis dengan petahana Basuki, warga Tionghoa, khususnya yang tinggal di Petak Sembilan, Kawasan Glodok, Jakarta Barat, lebih mendukung Anies-Sandiaga sebagai Cagub dan Cawagub DKI di Pilkada 2017.

Hal itu terlihat saat ratusan etnis Tionghoa berkerumunan rebutan berselfie bersama Sandiaga, meskipun harus meninggalkan lapak dagangannya, bahkan di tengah hujan deras sekalipun.

Sandiaga mengaku, kehadirannya ini sebagai bagian untuk meyakinkan para etnis Tionghoa akan eksistensi mereka di DKI dengan cara belajar tentang kirab budaya dan upacara Gotong Tapekong.

Selanjutnya Sandiaga menuju tempat ibadah Tri Dharma Fat Cu Kung Bio dan menyalami warga Tionghoa yang memenuhi tempat tersebut.

Cinhay salah satu warga mengatakan kunjungan Sandiaga di kawasan Petak Sembilan melambangkan rasa perdamaian.

“Kita dukunglah, karena kita tidak ada perbedaan satu sama lain,” kata Sandiaga.
Bagi bakal cawagub yang diusung oleh partai Gerindra dan PKS itu, warga etnis Tionghoa memiliki peran dalam segala hal mulai dari bidang politik hingga pendidikan di DKI.

“Bukan hanya di sektor ekonomi ya. Tapi ada sektor kebudayaan, pendidikan, sektor hukum ada juga di sektor pendidikan politik seperti Pak Kwik Kian Gie,” kata Sandiaga di Petak Sembilan, Jakarta Barat, Minggu (23/10/2016).
Lewat kegiatan seperti Gotong Tapekong, Sandi menilai dapat berkontribusi bagi ekonomi DKI. Ia pun berjanji akan melanjutkan kegiatan tersebut jika terpilih menjadi wakil gubernur nanti.

“Etnis Tionghoa ada sekitar 7 persen di Jakarta. Mereka memiliki tradisi yang kuat. Ini (upacara Gotong Tapekong) memiliki tradisi kuat dan berdampak pada ekonomi. Akan saya gaspol dan jangan kasih kendor kegiatan seperti ini,” ujar Sandi.

Selain itu, untuk memberi rasa aman bagi warga maupun pengunjung yang hadir di kegiatan seperti upacara Gotong Tapekong maupun acara lainnya, Sandi bersama Anies akan membuat aplikasi keamanan.

“Memberi rasa aman ada partisipasi aparat dan masyarakat. Nanti ada aplikasi yang berbasis event. Tiap event ada aplikasi dan tombol kalau ada gangguan keamanan,” imbuhnya. (RDB)

Related Articles

Latest Articles