Dana PMT Untuk 1400 Bayi Di Mangga Dua Selatan Belum Turun

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Sekitar 1400 bayi dibawah lima tahun (Balita) di wilayah Kelurahan Mangga Dua Selatan, Sawahbesar, Jakarta Pusat membutuhkan asupan makanan tambahan. Meski begitu hingga kini harapan tersebut belum terealisasi, lantaran dana Penyuluhan Makanan Tambahan (PMT) dari wilayah tersebut selama delapan bulan tidak kunjung turun.

Menurut kader posyandu RW 04, menyayangkan hingga saat ini tidak kunjung terealisasi. Padahal, empat kelurahan lain di wilayah Kecamatan Sawah Besar sudah turun.

“Para kader saat ini menggunakan kocek kantong masing-masing yang dikumpulkan bersama untuk membeli makanan tambahan untuk balita. Yang kita beli hanya biscuit. Kalau dari Pemerintah bisa mencairkan dana tersebut balita bisa mendapatkan, bubur kacang hijau, sop, perkedel dan jenis makanan lainnya”, ungakap salah satu kader Posyandu RW 04 saat pemberian vaksin.

Selain itu, kader posyandu lainnya juga mengaku kecewa, jika hal ini terus terjadi sudah pasti, para kader bersiap membubarkan diri karena ketidakkuatan dalam pembelian asupan balita. Namun sangat disayangkan. jika Kepala Seksi Kesejahteraan Masyarakat, Risma Uli yang mengatakan, pihak kelurahan sudah tidak bisa membantu menutupi dana PMT yang delapan bulan menggunakan dari kantong pribadi para kader.

“Itu anggaran PMT dikemanain sih. Bisa jadi, uang ditilep sama dia. Padahal informasinya dana PMT buat 14 RW di kelurahan Mangga Dua selatan mencapai 15 juta. Dalam waktu dekat kita bersama kader posyandu akan mendatangi kantor Walikota Jakarta Pusat”, cetus ibu-ibu kader posyandu.

Lurah Mangga Dua Selatan, Setiyanto membenarkan jika uang PMT selama delapan bulan tidak turun. Alasannya, telah terjadi kesalahan dalam perencanaan anggaran di tahun 2015, dimana alokasi dana tersebut hanya Rp 15 juta. Menurut nya dengan dana tersebut, sangat kurang untuk 1400 balita di wilayahnya.

“Kita sudah ajukan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) menjadi Rp 87.489. 860”, jelasnya

Setiyanto juga meminta seluruh kader posyandu tidak mengambil sikap keluar. Dengan terjadinya kesalahan dalam penganggaran, diharapkan harus tetap ada. Menurutnya balita yang ada sangat memerlukan pelayanan kesehatan di posyandu.

“Saya minta maaf atas kesalahan tersebut. Jika nanti uang anggaran perubahan itu turun, saya akan coba apakah bisa mengganti uang para kader tersebut”, ujarnya (Van)

Related Articles

Latest Articles