SuaraJakarta.co – Hari jum’at berasal dari kata al-jam’u (mengumpulkan), karena pada hari jum’at orang islam berkumpul untuk melaksanakan sholat jum’at.
Hari Jum’at adalah hari diciptakan Nabi Adam as, Alloh swt memasukkannya ke surga dan mengeluarkan dari surga.
Hari Jum’at adalah hari sempurnanya proses penciptaan alam semesta dan pada hari Jum’at lah kiamat akan terjadi.
Hari jum’at menjadi hari yang istimewa untuk ummat muslimin karena di dalamnya terdapat keutamaan yang luar biasa.
“Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sholat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Alloh dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
Qs. Al-Jumu’ah : 9
“Barangsiapa ‘mandi besar’ pada hari Jum’at lalu berangkat pada waktu pertama, maka seakan-akan dia telah berkurban seekor unta. Barangsiapa berangkat pada waktu yang kedua maka seolah-olah dia berkurban sapi. Barangsiapa berangkat pada waktu ketiga maka seolah-olah dia berkurban domba. Barangsiapa berangkat pada waktu keempat maka seolah-olah dia berkurban ayam. Barangsiapa berangkat di waktu kelima maka seolah-olah dia berkurban sebutir telur. Apabila imam telah naik mimbar maka Malaikat pencatat duduk untuk mendengarkan khutbah.”
Di riwayatkan oleh Bukhori dan Muslim dan Di kutip dari Buku Tafsir Ibnu Katsir
