SuaraJakarta.co, JAKARTA – Musim hujan telah tiba. Tak sedikit dari kita yang mudah terserang sakit saat beralihnya musim kemarau yang panjang ke musim dingin ini.
Menurut medis, pengaruh cuaca di musim hujan menyebabkan munculnya virus, bakteri, parasit yang memiliki media air sebagai perantara. “Contohnya, demam berdarah, nyamuk gampang bertelur karena banyak air tergenang. Padahal, saat musim kemarau genangan air hampir tidak ada. Otomatis yang kena sakit pun sedikit,” jelas dr. Velma Herwanto, Sp.PD., spesialis Penyakit Dalam dari RS Royal Taruma sebagaimana dikutip dari Harian Nova, edisi 14-20 Desember 2015.
Pun halnya dengan penyakit diare yang banyak disebabkan karena adanya perantara air kotor, dimana lazim terjadi banjir di Jakarta saat musim hujan tiba.
“Kondisi banjir membuat kuman perantara menjadi mudah berkembang biak. Ditambah lagi dengan cuaca atau udara dingin, penyakit seperti sama akan mudah kambuh,” tambah dr. Velma.
Oleh karena itu, dr. Velma meminta masyarakat untuk mengantisipasi lima penyakit yang sering muncul setiap musim hujan tiba
1. Demam Berdarah (DBD)
GEJALA:
Mengalami demam tinggi, otot-otot terasa pegal, bagian belakang mata terasa pegal, batuk, pilek, sakit tenggorokan.
PENYEBAB:
Disebabkan Virus Dengue dan menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. DBD tidak bisa menular langsung dari seseorang ke orang lain tanpa perantara nyamuk tersebut.
PENGOBATAN:
A. Bisa langsung melakukan cek darah dan pengobatan tidak memerlukan antibiotik.
B. Jika hematokrit (sel darah merah), tidak naik atau trombositnya tidak di bawah 100 ribu, pasien tidak perlu rawat inap. Biasanya, perawatan di rumah sakit berlangsung selama lima hari. Begitu trombositnya kembali naik di atas 50 ribu, pasien diizinkan pulang.
2. Influenza
GEJALA:
Kepala sakit, demam tapi tidak terlalu tinggi, flu, batuk-batuk, dan badan terasa lemas.
PENYEBAB:
Penyakit ini mudah menular terutama pada saat daya tahan tubuh tidak tugas. “Yang melakukan kontak dengan orang yang terkena influenza juga akan gampang terutama penyakitnya. Jarak tular selama dua hari sampai satu minggu setelah terjadi kontak.”
PENGOBATAN
A. Tidak ada pemeriksaan laboratorium khusus karena lebih ke terapi suportif (pendukung). Atau sampai daya penyembuhan pasien berfungsi untuk meniadakan kebutuhan perawatan lebih lanjut.
B. Minum yang banyak dan istirahat yang cukup. Tidak memerlukan antibiotik. “Minum obat sesuai keluhan, pusing minum obat pusing, begitu juga jika demam.”
3. Penyakit Infeksi Seperti Disentri dan Diare
GEJALA:
Diare, Disentri, biasanya darah dan ada lendir, mencet disertai nyeri perut, mual, dan muntah.
PENYEBAB:
Penyebabnya virus dan bakteri, namun yang paling sering penyebabnya karena virus. “Pada musim hujan biasanya banyak genangan air yang menyebabkan makanan menjadi tidak bersih karena tercemar kuman-kuman penyakit.”
PENGOBATAN:
A. Tidak perlu melakukan pemeriksaan darah
B. Makan dan minum yang cukup dan menyehatkan, serta minum oralit
C. Jika mengali disentri yang disebabkan shigella, amoeba, maka harus memakai antibiotik.
D. Biasanya pada disentri, mencret disertai demam dan nyeri perut. Pasien kadang harus dirawat karena frekuensi buang air besarnya sangat sering.
4. Leptospirosis
GEJALA:
Demam, nyeri otot terutama otot daerah betis, mata merah, mual, muntah, mata berwarna kuning. Bahkan yang lebih parah bisa mengalami gagal ginjal karena kuman merusak pembuluh darah ke ginjal atau masuk ke jaringan ginjal.
PENYEBAB:
Penyakit ini disebabkan bakteri leptospira yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
Menularnya lewat kencing binatang, misalnya tikus, yang bisa membawa bakteri leptospira. “Sangat penting menjaga kebersihan rumah, karena pada saat banjir datang air banjir bisa membawa bakteri tersebut jika rumah dalam kondisi kotor. Bakteri bisa masuk ke kulit atau lewat mulut.”
PENGOBATAN:
A. Jika gejala masih ringan bisa dilakukan rawat jalan saja. Namun, jika sudah berat sampai mata berwarna kuning, mual, muntah, harus dirawat dan memakai antibiotik.
B. Lewat pemeriksaan darah akan ketahuan penyebab penyakitnya.
C. Pemeriksaan serologi leptospira yang biasanya dilakukan di IPB Bogor. Di sini tempat paling bagus karena memiliki laboratorium hewan.
5. Asma dan Alergi
GEJALA:
Batuk, sesak, napas pendek tersengal-sengal dan napas yang bunyi “ngik ngik”, bersin-bersin.
PENYEBAB:
Hati-hati, udara dingin di musim hujan membuat asma bisa kambuh. Alergi pun demikian. Misalnya, alergi rhinitis yang disebabkan alergi terhadap unsur seperti debu, kelupasan kulit hewan tertentu, dan serbuk sari.
PENGOBATAN:
Bagi penderita asma pakailah obat semprot. Sedangkan yang alergi sebisa mungkin hidungnya dilembabkan memakai uap.