Pemuda Terbangun, Desa Membangun

SuaraJakarta.co – Negara Indonesia meruapakan Negara kepulauan terbesar di Dunia. Didalamnya terkandung berbagai suku, budaya, bahasa yang pastinya berbeda-beda. Selain itu, Indonesia juga terdiri dari jumlah desa yang sangat banyak. Dalam data BPS disebutkan terdapat 72.944 wilayah administrasi desa yang tersebar dari sabang sampai merauke. Hal ini sudah bisa dipastikan sangat beragam bentuk permasalah dan potensinya yang terdapat dalam desa di Indonesia. Dalam permasalahan desa yang kita sering dengar adalah kemiskinan, kesejahteraan, konflik, atau mungkin tergerusnya desa dengan arus modernitas. Secara potensi, Desa Indonesia juga memiliki berbagai macam potensi, baik dari segi SDA hingga perekonomian kreatif.

Dari segala keanekaragaman dan berbagai potensi yang dipaparkan diatas, ada satu hal yang menjadi potensi besar dan menjadi kunci keberlanjutan.

Apa dia? Siapa dia?

Potensi tersebut adalah “PEMUDA”. iya, pemuda sering dinilai mempunyai semangat, pemikiran, dan tenaga yang besar dan kreatif untuk bergerak dan membangun. Lalu kenapa pemuda? dalam data BPS disebutkan jumlah pemuda Indonesia diproyeksikan pada tahun 2015 berada dalam angka 624 Juta jiwa (25 persen dari penduduk Indonesia). Hal ini berarti dalam segi jumlah pemuda Indonesia sangat potensial untuk menjadi elemen penting dalam pembanguna Indonesia. Pemuda juga menjadi iron stock dalam desa, baik dalam segi pemerintahan, pembangunan, dan fungsi-fungsi desa lainya. Pemuda di identikan dengan kekinian, hal berarti pemudalah yang paling dekat dengan kemajuan teknologi, modernisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan hal lainya. Keadaan ini menjadi peluang besar bagi desa untuk memanfaatkan potensi pemuda dalam pembangunan desa secara up to date. Keadaan diatas diperkuat karena potensi pemuda selalu dan pasti ada di setiap desa, sehingga mereka menjadi potensi lokal yang memahami kondisi lokal.

Penjelasan diatas menjadi bukti bahwa begitu besar potensi pemuda dalam mewujudkan jargon Desa Membangun. Sehingga program pembangunan haruslah berbasis “people center development” dalam hal ini adalah pemuda. Prinsip pembangunan tersebut meletakan pemuda sebagai SDM yang mejadi bagian dari subjek pembangunan. Sehingga akan menciptakan sustainability dari proses pembangunan. Pemberdayaan dan menjadikanya bagian dari subjek pembangunan dalam hal ini desa menjadi sangat penting, karena terlebih dengan prediksi Indonesia akan mendapatkan bonus demografi pada tahun 2030.

Kedepan dan sudah di depan mata tantangan Indonesia cukup besar, yaitu kesiapan dalam mengahadapi MEA. Tentunya hal ini tidak lepas dari kesiapan unsur kecil didalamnya, yaitu desa. Kesiapan desa menjadi sorotan besar, karena dalam kesempatan ini desa akan mengalami persaing secara bebas dalam perekonomian baik SDM atau produk yang ada di ASEAN. Sehingga perlu disiapkan untuk menghadapi hal tersebut. Disinilah saatnya dan haruslah Pemuda Desa Indonesia tergerak untuk berkesinambungan membangun desa. Karena “Pemuda Terbangun, Desa Membangun”

Penulis: M. Ali Mahmudin, Ketua BEM FEMA IPB

Related Articles

Latest Articles