Hindarilah 7 Hal ini Agar Wukuf Anda Sah

SuaraJakarta.co – Dalam lima hari ke depan, jutaan jamaah haji dari seluruh dunia akan melaksanakan rukun haji yang paling utama, yaitu wukuf di Arafah. Amalan yang hanya bisa dilakukan pada satu waktu setiap tahun ini merupakan puncak ibadah haji yang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh jamaah haji.

Wukuf merupakan syarat sahnya haji. Amalan ini tidak boleh ditinggalkan ataupun diwakilkan, bahkan jamaah haji yang meninggal sebelum waktu wukuf maka harus dibadal-hajikan (digantikan pelaksanaan hajinya oleh orang lain). Mengenai keutamaan wukuf ini Rasulullah SAW bersabda, “Haji adalah Arafah, barangsiapa datang pada malam harinya sebelum terbit fajar (hari kesepuluh), maka dia telah mendapatkan wukuf” (HR.Tirmidzi).

Masih banyak keutamaan dari Wukuf dan hari Arafah, diantaranya wahyu terakhir yang diterima Rasulullah turun pada saat beliau wukuf di Arafah yaitu QS. Al-Maidah ayat 3. Ada juga yang mempercayai bahwa Jabal Rahmah yang ada di dekat Arafah merupakan tempat pertemuan Nabi Adam as dengan Hawa setelah sekian lama berpisah semenjak diturunkan dari syurga ke dunia. Selain itu, Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik do’a adalah do’a di hari Arafah dan sebaik-baik do’a yang dibaca olehku dan para nabi sebelumku adalah ‘laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariikalahu lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qodiir’ (HR. Tirmidzi).

Wukuf sendiri memiliki arti berhenti atau berdiam diri. Apa tujuan dari berdiam diri tersebut. Diantara makna wukuf di Arafah adalah perenungan manusia mengenai akan hadirnya sebuah peristiwa besar di Padang Mahsyar pada akhir hidup manusia. Karenanya, ketika wukuf jamaah haji diharapkan untuk memperbanyak berdo’a dan berdzikir dalam renungan. Maka pantas saja apabila di padang Arafah berjajar begitu banyak tenda. Ini diperuntukkan bagi jamaah haji agar bisa merenung dan berdzikir dengan nyaman selama wukuf di Arafah.

Begitu pentingnya wukuf ini, sehingga pelaksanaannya harus bersungguh-sungguh. Hendaknya jamaah haji menghindari hal-hal berikut ini yang bisa mengurangi bahkan menghapus amalan wukuf :

  1. Wukuf di luar area Arafah, karena bisa membuat wukuf tidak sah/tidak diterima
  2. Keluar dari Arafah sebelum terbenamnya matahari pada hari kesepuluh Dzulhijah, hal ini juga membuat wukuf tidak sah karena waktu wukuf belum usai
  3. Menyibukkan diri dengan berjalan-jalan dan berbelanja
  4. Menghabiskan waktu untuk mendaki Jabal Rahmah dan menuliskan prasasti
  5. Berdo’a menghadap Jabal Rahmah dan membelakangi kiblat
  6. Tidur dan tidak mengoptimalkan waktu untuk berdo’a dan berdzikir
  7. Menyibukkan diri dengan berfoto sehingga mengurangi waktu untuk berdzikir

Wukuf adalah puncak ibadah haji. Terlaksananya wukuf akan menentukan diterimanya ibadah haji seseorang. Karenanya, jamaah haji haruslah memanfaatkan waktu ini dengan sebaik-baiknya dan mengambil sebanyak-banyaknya hikmah dan makna di dalamnya.

logo jejak imani

Related Articles

Latest Articles