SuaraJakarta.co, JAKARTA – Wakil Ketua DPRD DKI, Triwisaksana, menjelaskan bahwa rumah susun sederhana istimewa (rusunawa) yang disiapkan untuk relokasi ternyata tidak cukup untuk menampung sekitar 900 warga Kampung Pulo.
Hal tersebut disampaikan oleh Triwisaksana sebagaimana disampaikan via akun twitter @Triwisaksana, Jumat (22/8).
“Perlu dicari tahu kenapa warga Kampung Pulo enggan pindah ke Rusunwawa. Mungkin juga rusunawa-nya enggak memadai,”.
“Saat proses cek ulang Satpol PP dan Dinas Perumahan, tidak boleh ada penggusuran dulu,”
“Soalnya Rusunawa Jatinegara enggak cukup untuk tampung semua Kepala Keluarga (KK) yang ada di Kampung Pulo +/- 900-an,”
Alumnus University of Birmingham tersebut menjelaskan bahwa Pemda DKI selama ini hanya mengitung relokasi ke rusunawa untuk warga hanya sekitar 500 KK.
“Karena Pemda DKI ngitung relokasi dengan jumlah bidang tanah 500-an ke rusun Jatinegara,” tutur pria yang kerap disapa Bang Sani tersebut.
Untuk itu, DPRD DKI meminta Pemda DKI tetap mengutamakan pendekatan yang konkret namun tetap manusiawi dalam urusan relokasi tersebut, “Jangan abaikan perasaan warga,” tambahnya.
Ditambah, menurutnya, saat ini kondisi ekonomi sedang tidak menentu, “Wajar kalau warga khawatir tentang masa depan mereka saat digusur,”.
“Hentikan penggusuran yang arogan. Sediakan relokasi yang memadai. Gunakan komunikasi yang persuasif,” tutupnya