SuaraJakarta.co, JAKARTA – Selepas Bareskrim Polri mengusut proyek pengadaan UPS sebesar 330 miliar, kini institusi yang dipimpin oleh Badrodin Haiti tersebut akan menyasar kepada dugaan kasus pengadaan scanner dan printer yang menggunakan anggaran dari APBD 2014.
Untuk mengusut dugaan korupsi sebesar 150 miliar tersebut, Direktur III Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri, Brigjen A Wiyagus, mengakui pihaknya telah menerbitkan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyelidikan (SPDP) perkara korupsi dua barang tersebut di Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat. Dugaan awal kasus ini adalah sarat pembengkakan harga.
Untuk memperjelas kasus ini, pihaknya telah memeriksa beberapa orang saksi sejak Kamis (28/5). Beberapa saksi yang diperiksa ialah salah satu vendor proyek, Hotman Sinaga, dan Kepala Sekolah SMAN Jakarta Barat, Yuni Astuti.
Wiyagus menambahkan bahwa penerbitan SPDP ini adalah kelanjutan dari perkara korupsi UPS. Dikarenakan penganggaran scanner, printer, dan UPS ini sejalan dalam pengadaan untuk sejumlah SMA negeri du Jakarta Barat dan Jakarta Pusat, yang lebih dahulu ditangani oleh Bareskrim.
“Kami sudah mengangendakan untuk memeriksa saksi-saksi lain,” tambahnya.