SuaraJakarta.co, DEPOK – Meskipun pada awal Juni 2015, Partai Golkar telah mengusung Babai Suhaimi, sebagai calon tunggal Wali Kota, namun keputusan belum final untuk dipertarungkan dalam Pilkada Kota Depok 9 Desember 2015 mendatang.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok, Babai Suhaimi, yang menegaskan bahwa pihaknya ingin lebih berhati-hati dalam membuat keputusan.
“Di akhir Juni sudah ada kepastian (siapa yang akan diusung), saat ini kami masih menunggu dan melihat saja. Tidak takut ketinggalan gerbong, karena target kami ada tiga yakni kalau bisa meraih posisi wali kota, kalau tidak wakil wali kota. Kalaupun kedua itu tidak terpenuhi ya target kami mendukung, kami enjoy saja,” ujarnya sebagaimana dikutip dari laman okezone.com, Senin (8/6).
Ia menjelaskan bahwa pihaknya masih tetap berkomunikasi dengan dua partai yang telah memiliki kans besar, yaitu PKS yang akan berkoalisi dengan Gerindra, dan PDIP yang dikabarkan akan mengusung Rieke Diah Pitaloka sebagai calon; atau dengan koalisi besar bernama Koalisi Depok Bersatu (KDB) yang diisi oleh PAN, Demokrat, Hanura, Nasdem, PPP, dan PKB.
Namun demikian, langkah politik Golkar tampaknya lebih mengarah kepada PDIP. Hal itu disebabkan, kata anggota DPRD Kota Depok, Golkar akan mengkaji ulang rencana koalisi dengan PDIP, jika bakal calon wali kota dari PDIP, yakni Rieke Diah Pitaloka, ternyata tidak jadi diusung.
“Komunikasi kami dengan PDIP sudah cukup dalam. Itu yang sedang kami kaji, dan dikaji pula oleh PDIP. Yang pasti, kami tidak mau ini tidak baik bagi PDIP dan Golkar atau partai lain. Kami harus hati-hati dan teliti dan tidak mau terburu-buru,” tutupnya.