Pilkada Depok: Idris Sibuk Cari Kendaraan Politik, Bang Imam Berpeluang Menang

SuaraJakarta.co, DEPOK – Incumbent Wakil Walikota Depok, Idris Abdul Shomad, akhirnya memutuskan untuk menjadikan Partai Gerindra sebagai perahu politiknya menuju Depok 1 di Pilkada 9 Desember 2015 mendatang

Dikutip dari laman depokraya.com (25/5), keputusan tersebut ditandai dengan penyerahan berkas penjaringan calon walikota dari Gerindra, Minggu (24/5/2015) di kantor DPC Gerindra Kota Depok.

Berkas itu diserahkan Ketua Tim Relawan Idris, Acep Azahari kepada Ketua DPC Gerindra Kota Depok, Pradi Supriatna.

Hadir pada acara penyerahan berkas itu Ketua Fraksi Partai Gerindra Iing Hilman, dan sejumlah anggota DPRD Kota Depok dari Gerindra seperti Rienova, Rezki M Noor, Hamzah dan Turiman.

Menurut Acep, keputusan Idris merapat ke Gerindra sudah melalui pertimbangan yang sangat matang. Idris, katanya, sudah mengajak seluruh elemen relawan untuk berkomunikasi terkait dengan keputusan itu.

“Kekuatan kami ada di relawan dan alhamdulilah respon mereka positif. semua mendukung ke Gerindra,” kata Acep.

Namun, hingga berita ini diturunkan belum ada konfirmasi resmi dari Partai Gerindra Depok siapa yang resmi akan diusung menjadi Depok 1 dan Depok 2

Survei: Bang Imam Berpeluang Menang

Berbeda dengan Idris yang masih mencari perahu, Imam Budi Hartono – atau yang biasa dipanggil Bang Imam – menurut survei, diprediksi berpeluang besar untuk memenangi Pilkada Kota Depok

Survei tersebut sebagaimana dilakukan oleh Indonesia Strategic Institute (INSTRAT), yang menilai bahwa Imam Budi Hartono adalah tokoh muda yang berpeluang besar memenangi pemilihan kepala daerah (Pilkada) pada 9 Desember mendatang.

Dari hasil survei tersebut, masyarakat Depok, seperti halnya masyarakat di Kota Bandung dan kota lainnya yang lebih dulu menggelar Pilkada, cenderung mendambakan tokoh muda yang cerdas dan berkepribadian menarik.

Imam juga disebut menjadi peralihan pilihan. Hasil survei menyebutkan bahwa 57 persen koresponden menyatakan ketidaktahuannya terhadap calon dan masih berpeluang mengubah pilihannya. Lebih dari seperempatnya berpotensi besar akan mengalihkan suaranya pada Imam Budi Hartono.

Peneliti INSTRAT, Adi Nugroho, mengatakan jika mempertimbangkan Rieke sebagai tokoh nasional dan pernah bertarung pada Pilkada Jawa Barat yang levelnya lebih tinggi, kemungkinan Rieke urung dicalonkan. Maka, menilik dari data kemungkinan perubahan pilihan tadi, IBH memiliki modal dasar yang amat baik untuk bisa bersaing pada Piwalkot tahun ini.

“Kemungkinan jika ini terjadi, pemilih akan mengalihkan pilihannya pada IBH. Tapi juga tak menutup kemungkinan persaingan ketat akan terjadi pada sosok muda lainnya jika para calon muda ini berupaya meningkatkan peluang elektabilitas dirinya selama waktu yang tersisa,” jelasnya, belum lama ini.

Related Articles

Latest Articles